Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PENELITIAN terbaru menunjukkan bahwa es di Antartika mengalami penurunan signifikan pada musim panas ini, berpotensi mencair hingga mencapai tingkat minimumnya.
Meski situasi ini buruk bagi masa depan, sebuah uji coba baru dilakukan untuk menebalkan lapisan es di Kutub Utara.
Dilansir dari New Scientist, Gletser Thwaites, yang dikenal sebagai Gletser Kiamat, semakin mendekati keruntuhan.
Baca juga : Gletser Mencair, Longsor Besar, dan Tsunami Mega di Greenland: Sinyal Perubahan Iklim Ekstrem
Berdasarkan penelitian yang datanya menunjukkan gletser ini dapat lenyap sepenuhnya pada abad ke-23, kenaikan permukaan laut global bisa mencapai hingga dua kaki (65 cm), menenggelamkan beberapa kota. Temuan ini berasal dari tim ilmuwan Inggris dan Amerika yang telah memantau Gletser Thwaites sejak 2018.
Di tengah situasi ini, secercah harapan muncul saat para ilmuwan menemukan cara untuk membangun kembali es di bawah laut.
Berdasarkan uji coba awal, para peneliti menemukan bahwa memompa air laut ke salju di Kutub Utara Kanada dapat membuat lapisan es di bawahnya lebih tebal.
Baca juga : Pergi ke Alaska, Ludacris Minum Air Gletser
Uji coba lapangan dilakukan oleh perusahaan rintisan Inggris, Real Ice, awal tahun ini. Tujuannya adalah untuk menebalkan lapisan es di Kutub Utara yang krusial bagi kelangsungan hidup satwa liar kutub dan komunitas Inuit.
"Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa penebalan es dapat efektif dalam melestarikan dan memulihkan es laut Arktik," kata Andrea Ceccolini, CEO Real Ice, seperti dikutip dari New Scientist.
Percobaan ini melibatkan pengeboran menembus lapisan es hingga mencapai laut. Kemudian, air laut dipompa ke salju di atas es tersebut. Kantong udara dalam salju terisi oleh air yang membeku, secara bertahap berubah menjadi es padat.
Baca juga : Elizabeth Rush Mengungkap Misteri Gletser Thwaites dan Dampaknya terhadap Perubahan Iklim
Shaun Fitzgerald, Direktur Centre for Climate Repair, menyebutkan bahwa hasilnya menjanjikan. Para peneliti mampu menumbuhkan 25 cm es alami di bagian bawah lapisan es yang sudah ada.
"Hasil penelitian pada bulan Mei mengonfirmasi bahwa Anda benar-benar mendapatkan pertumbuhan tambahan es laut baru dari bagian bawah," ujar Shaun Fitzgerald dikutip dari New Scientist.
Uji coba ini dilakukan bekerjasama dengan Centre for Climate Repair di Universitas Cambridge.
Sebagai tambahan informasi, volume es yang mengalir ke laut dari Gletser Thwaites dan tetangganya telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990-an hingga 2010-an. Wilayah yang lebih luas, yang dikenal sebagai Teluk Amundsen, berkontribusi terhadap 8 persen dari laju kenaikan permukaan laut global saat ini, yaitu sebesar 4,6 mm per tahun. (Z-10)
Sinyal radio tak biasa yang muncul dari bawah es Antartika tengah membingungkan para ilmuwan fisika partikel. Temuan ini berasal dari pengamatan Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved