Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KONFLIK berkepanjangan di Timur Tengah tak hanya membawa penderitaan bagi masyarakat di wilayah tersebut, tetapi juga menimbulkan dampak ekonomi yang luas bagi negara-negara dunia, tak terkecuali Indonesia. Karenanya, penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya Israel-Palestina, harus segera dilakukan untuk mencegah potensi risiko buruk terhadap perekonomian global.
Pengamat Konflik Timur Tengah dan Diplomasi Indonesia yang juga akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Masyrofah mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara yang terancam secara ekonomi akibat dinamika geopolitik di Timur Tengah. Sebab, Indonesia merupakan pengimpor minyak yang bersumber dari negara-negara di Timur Tengah.
“Ini menjadikan titik poin bahwa isu Palestina bukan isu yang harus berlarut-larut lagi, harus segera diselesaikan,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema Menakar Dampak Konflik Timur Tengah bagi Indonesia, Senin (3/6).
Baca juga : Pasukan Israel Serang Kamp Jenin, 3 Orang Tewas Diantanya Anak di Bawah Umur
Menurutnya, konflik berkepanjangan hanya akan mengganggu berbagai sektor perekonomian. Misalnya, mengganggu rantai pasokan barang dan jasa, yang pada akhirnya berimbas pada kenaikan harga produk dan inflasi.
Karena itu, Masyrofah menilai, pengakuan dari tiga negara Eropa, yakni Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, serta pemberian hak penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Palestina harus dijadikan momentum untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
“Tiga negara Eropa sudah mengakui negara Palestina, ini jadi momentum bahwa isu Palestina ini harus segera diselesaikan, tidak boleh berlarut-larut lagi,” tuturnya.
Baca juga : PM Spanyol: Pengakuan Palestina, Satu-satunya Jalan Perdamaian di Timur Tengah
Masyrofah melihat penyelesaian konflik menjadi krusial karena bukan hanya meringankan penderitaan masyarakat Palestina, tetapi juga untuk mencegah dampak ekonomi global yang lebih luas.
Lebih jauh, Masyrofah mengamini, Indonesia dapat memainkan peran penting dengan menggunakan pengaruh diplomatiknya untuk mendorong dialog dan perundingan damai antara pihak-pihak yang berkonflik.
Salah satunya diplomasi Indonesia yang konsisten mendorong Solusi Dua Negara atau Two State Solutions antara Israel dan Palestina menjadi jalan keluar terbaik untuk mencegah konflik yang berlarut-larut.
“Two State Solutions menjadi salah satu solusi, sehingga pada akhirnya konflik ini bisa diselesaikan,” ujarnya.
Namun, Masyrofah mengingatkan upaya diplomasi harus diiringi langkah-langkah konkret untuk mencegah dampak buruk ekonomi lebih luas. Hal ini termasuk diversifikasi sumber energi, memperkuat ketahanan pangan, dan mendorong perdagangan dan investasi antar negara.
“Jadi menjaga kestabilan ekonomi Indonesia sangat penting, karena dinamika geopolitik di Timur Tengah berdampak langsung ke Indonesia,” ujarnya. (H-2)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat seiring dengan meningkatnya kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi urat nadi ekspor minyak dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan global ke warganya menyusul ketegangan di Timur Tengah.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyerukan perdamaian di Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved