Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

30.000 Orang Jadi Korban Transfusi Darah Terkontaminasi HIV dan Hepatitis

Cahya Mulyana
21/5/2024 13:00
30.000 Orang Jadi Korban Transfusi Darah Terkontaminasi HIV dan Hepatitis
PM Inggris Rishi Sunak(Akun X )

LEBIH dari 30.000 orang Inggris terinfeksi HIV dan hepatitis dari 1970an hingga awal 1990an setelah mendapatkan transfusi darah yang terkontaminasi. Perdana Menteri Rishi Sunak menyampaikan permintaan maaf dan akan memberikan kompensasi miliaran poundsterling.

Pihak berwenang Inggris dan layanan kesehatan masyarakat dengan sengaja membuat puluhan ribu pasien terkena infeksi mematikan itu melalui plasma darah. Mereka menyembunyikan kebenaran tentang bencana tersebut selama beberapa dekade.

“Lebih dari 30.000 orang terinfeksi virus seperti HIV dan hepatitis setelah diberi darah yang terkontaminasi di Inggris dari 1970an hingga awal 1990an,” demikian kesimpulan penelitian dari Infected Blood Inquiry, dilansir dari Al Jazeera, kemarin.

Baca juga : PM Inggris Rishi Sunak Akan Umumkan Bantuan Militer untuk Ukraina Saat ke Polandia

Diperkirakan 3.000 orang telah meninggal dan banyak lainnya menderita penyakit itu seumur hidup. Perisitiwa ini dipandang sebagai bencana paling mematikan dalam sejarah Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola pemerintah Inggris sejak didirikan pada 1948.

Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan temuan ini sangat memalukan bagi Inggris. “Hasil dari penyelidikan ini harus mengguncang bangsa kita hingga ke akar-akarnya,” katanya.

Dia menambahkan para menteri dan lembaga telah gagal dalam cara yang paling mengerikan dan menghancurkan. 

Baca juga : Rishi Sunak, PM Inggris, Minta 'Kepala Tenang' Usai Serangan Iran ke Israel

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf sepenuh hati atas ketidakadilan yang mengerikan ini,” katanya kepada parlemen dan menjanjikan kompensasi penuh kepada mereka yang terkena dampaknya.

Akun X

Baca juga : Dianggap Rusak Citra Adidas Samba, Rishi Sunak Minta Maaf

Laporan mengejutkan tersebut, yang diterbitkan pada Senin (20/5), dan setebal lebih dari 2.500 halaman, berisi katalog kegagalan dengan konsekuensi bencana bagi para korban.

Ditulis oleh Hakim Brian Langstaff, laporan tersebut menemukan adanya upaya yang disengaja untuk menyembunyikan skandal tersebut, termasuk bukti pejabat pemerintah menghancurkan dokumen pada 1993.

“Bukan dalam arti segelintir orang yang merencanakan konspirasi untuk menyesatkan, namun dengan cara yang lebih halus, lebih meresap, dan implikasinya lebih mengerikan,” ungkap laporan tersebut.

Baca juga : PM Inggris Rishi Sunak: Konflik Israel-Hamas Harus Diakhiri

Korbannya termasuk mereka yang membutuhkan transfusi darah karena mengalami kecelakaan dan pembedahan serta mengidap kelainan darah. Itu seperti hemofilia.

Selain 3.000 orang yang telah meninggal, masih banyak lagi yang menderita masalah kesehatan seumur hidup. “Skala kejadiannya sangat mengerikan,” kata Langstaff.

Pemerintah Inggris diperkirakan akan mengumumkan paket kompensasi senilai beberapa miliar pound untuk para korban dan keluarga mereka, pada Selasa (21/5). Mantan perdana menteri Theresa May meluncurkan penyelidikan tersebut, salah satu yang terbesar di negara itu, pada 2017.

Para pegiat mengatakan laporan tersebut adalah puncak dari perjuangan selama puluhan tahun. “Kami merasa emosional saat ini dalam artian ini seperti pertarungan selama 40 tahun dan akan segera berakhir dan kami telah mencapai akhir tingkat energi kami,” kata salah satu penyintas, Suresh Vaghela, 61.

Dia menerima produk darah yang terkontaminasi saat dirawat karena hemofilia ketika dia berusia sekitar 13 tahun dan terinfeksi HIV dan hepatitis C. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya