Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ini Perbedaan Fenomena Aurora Borealis dengan Aurora Australis

Meilani Teniwut
13/5/2024 09:50
Ini Perbedaan Fenomena Aurora Borealis dengan Aurora Australis
fenomena Aurora Borealis(AFP)

BEBERAPA orang mungkin belum mengetahui perbedaan antara Aurora Borealis dan Aurora Australis. Terkadang, ada kecenderungan untuk menganggap keduanya sebagai hal yang sama, padahal kenyataannya tidak demikian.

Aurora adalah fenomena alam yang terjadi saat partikel bermuatan dari matahari bertabrakan dengan atmosfer bumi. Partikel-partikel ini, yang biasanya berupa elektron dan proton, ditembakkan dari angin matahari dan membawa energi yang cukup besar.

Aurora Borealis dan Aurora Australis adalah dua fenomena alam yang menakjubkan yang terjadi di langit belahan bumi bagian utara dan selatan. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam asal usul dan penyebabnya, ada juga perbedaan yang menarik di antara keduanya.

Baca juga : Fenomena Aurora Borealis di Langit Eropa, Apa Bedanya dengan Aurora Australis?

Perbedaan antara Aurora Borealis dan Aurora Australis dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Lokasi Geografis
Aurora Borealis sering terjadi di belahan bumi utara, dengan lokasi terbaiknya termasuk Alaska, Kanada, Norwegia, dan Islandia. Beberapa tempat terbaik untuk menyaksikannya adalah Aurora Sky Station di Swedia, Grotta Lighthouse di Islandia, Churchill di Kanada, Tromso di Norwegia, dan Nuuk di Greenland.

Sementara itu, Aurora Australis terjadi di belahan bumi selatan, dengan lokasi terbaiknya di Antartika, Australia Selatan, dan Selandia Baru. Beberapa tempat terbaik untuk melihatnya termasuk Pegunungan Cradle di Australia, Eaglehawk Neck di Australia, Pulau Stewart di Selandia Baru, dan Pulau Georgia Selatan.

2. Nama Lain
   - Aurora Borealis sering disebut juga sebagai "Cahaya Utara".
   - Aurora Australis dikenal sebagai "Cahaya Selatan".

3. Warna dan Bentuk
Menurut buku "Northern Lights: The Science, Myth, and Wonder of Aurora Borealis" karya George Bryson (2001), Aurora Borealis menampilkan warna hijau, biru, dan ungu, dengan kadang-kadang terlihat merah atau kuning. Biasanya berbentuk pita atau gelombang yang melintasi langit.

Sementara itu, Aurora Australis juga memiliki warna yang serupa dengan Aurora Borealis, namun cenderung lebih dominan dalam warna merah. Bentuknya pun serupa, yakni berupa pita atau gelombang yang terlihat melintasi langit.

4. Waktu untuk melihatnya
Aurora Borealis mencapai puncak penampilannya pada periode dari bulan Agustus hingga pertengahan Februari. Di sisi lain, waktu optimal untuk menyaksikan Aurora Australis adalah antara bulan Maret hingga akhir September.

Daya tarik wisata dan penelitian ilmiah dari Aurora Borealis dan Aurora Australis menarik perhatian pengamat langit, pelancong, dan peneliti ilmiah di seluruh dunia. Kedua fenomena ini menjadi objek studi yang penting dalam pemahaman tentang interaksi antara matahari dan atmosfer bumi di kedua belahan bumi.

Meskipun ada perbedaan dalam lokasi dan beberapa karakteristik, Aurora Borealis dan Aurora Australis keduanya merupakan fenomena alam yang luar biasa dan menyajikan pemandangan langit yang mempesona bagi mereka yang beruntung dapat menyaksikannya secara langsung. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya