Langit Inggris Kembali Dihiasi Aurora Borealis

LANGIT di seluruh Inggris kembali diterangi cahaya aurora. Fenomena yang dikenal sebagai aurora borealis ini terlihat paling jelas di Skotlandia, Irlandia Utara, dan Inggris utara pada Kamis malam. Penampakan samar juga tercatat hingga ke selatan sejauh Kent.

Gambar dari Highlands dan Yorkshire Dales menunjukkan langit cerah dan peningkatan aktivitas matahari telah menghasilkan tampilan yang spektakuler.

Simon King, penyiar cuaca utama BBC dan ahli meteorologi, memposting di X pada Jumat pagi: “Dengan aktivitas matahari yang tetap cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan, ada peluang lain untuk aurora malam ini. Anda perlu melihat ke arah langit utara, jauh dari polusi cahaya, dan menggunakan kamera/ponsel (lebih sensitif terhadap cahaya daripada mata kita).”

Baca juga : Inggris, dari Kekaisaran hingga Monarki Konstitusional dan Sains

Tampilan aurora terjadi di dekat kutub magnet bumi saat partikel bermuatan bertabrakan dengan gas di atmosfer dan memancarkan cahaya. Di belahan bumi utara, ini biasanya terjadi di sekitar Lingkaran Arktik, tetapi ketika aktivitas matahari kuat, dapat mencakup area yang lebih luas.

Penampakan aurora di Inggris kemungkinan akan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun ke depan, menurut prediksi cuaca luar angkasa oleh Met Office awal tahun ini.

Krista Hammond, peramal cuaca luar angkasa di Met Office, mengatakan pada bulan Mei: “Matahari memiliki siklus aktivitas sekitar 11 tahun, dimulai dari yang dikenal sebagai minimum matahari, lalu menuju maksimum matahari, dan kembali ke minimum matahari. Dan sekarang kita mendekati maksimum matahari … Maksimum matahari ditandai dengan jumlah bintik matahari terbanyak yang terlihat di matahari. Dan bintik matahari inilah yang menggerakkan apa yang kita sebut cuaca luar angkasa, termasuk flare matahari.”

Hammond menambahkan: “Saat kita mendekati maksimum matahari, frekuensi kejadian cuaca luar angkasa yang menyebabkan aurora akan meningkat. Namun, ini tidak selalu menentukan seberapa besar magnitudo dari peristiwa tersebut.” (The Guardian/Z-3)