Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUMLAH korban tewas banjir Brasil yang dipicu hujan deras di negara bagian paling selatan Brasil, Rio Grande do Sul, bertambah menjadi 55 orang. Sementara 69 ribu lainnya menjadi pengungsi.
Otoritas pertahanan sipil Rio Grande do Sul mengatakan 74 orang masih hilang. Bencana ini karena badai dalam beberapa hari terakhir yang melanda wilayah tersebut.
Hampir dua pertiga dari 497 kota di negara bagian yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina tersebut terdampak banjir. Pihak berwenang sedang menyelidiki tujuh kematian lainnya setelah Sabtu (4/5) melaporkan total lebih dari 55 kematian.
Baca juga : Enam Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir dan Longsor di Kota Jayapura
Banjir Brasil menghancurkan jalan dan jembatan di beberapa wilayah Rio Grande do Sul. Badai tersebut juga memicu tanah longsor dan runtuhnya sebagian bendungan di pembangkit listrik tenaga air kecil. Bendungan kedua di kota Bento Goncalves juga berisiko runtuh.
Di Porto Alegre, ibu kota Rio Grande do Sul, danau Guaiba meluap dan membanjiri jalan-jalan. Bandara internasional Porto Alegre telah menangguhkan semua penerbangan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Gubernur Rio Grande do Sul Eduardo Leite mengatakan daerahnya memerlukan bantuan pemerintah pusat untuk pulih dari dampak badai ini. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah mengunjungi Rio Grande do Sul dan menyatakan akan melakukan perjalanan kembali ke negara bagian tersebut untuk mengikuti jalannya upaya penyelamatan.
Baca juga : 3 Korban yang Tertimbun Tanah Longsor di Garut Berhasil Dievakuasi
Lula mengatakan bahwa pemerintahnya terus menjalin kontak dengan otoritas negara bagian tersebut guna mendukung penuh seluruh kebutuhan yang diperlukan. Hujan diperkirakan akan turun di wilayah utara dan timur laut negara bagian itu hingga Minggu (5/5) namun volumenya telah menurun.
Tetapi ketinggian air sungai di negara bagian ini akan tetap tinggi selama beberapa hari ke depan. Rio Grande do Sul berada di titik pertemuan geografis antara atmosfer tropis dan kutub, yang menciptakan pola cuaca dengan periode hujan lebat dan kekeringan lainnya. Ilmuwan lokal yakin pola ini semakin intensif akibat perubahan iklim.
(India Today/Z-9)
Brasil berencana bergabung dengan Afrika Selatan untuk menggugat Israel melakukan genosida di Gaza.
Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes mengancam akan penjarakan mantan presiden Jair Bolsonaro karena melanggar larangan penggunaan media sosial.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan Donald Trump dipilih untuk memimpin AS, “bukan menjadi kaisar dunia”.
Jaksa meminta Mahkamah Agung Brasil memvonis mantan presiden Jair Bolsonaro bersalah dalam dugaan rencana kudeta Pemilu 2022.
Pemerintahan Trump selidiki kebijakan dagang Brasil terkait perdagangan digital, tarif preferensial, dan intervensi hukum yang merugikan perusahaan AS.
PEMERIKSAAN forensik terbaru di Brasil mengungkap kematian Juliana Marins. Pendaki asal Brasil yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani itu disebut masih hidup setelah jatuh pertama.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved