Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kamboja mengatakan gelombang panas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ledakan gudang amunisi yang menewaskan 20 tentara pada 27 April. Temuan ini berdasarkan hasil penyelidikan kementerian pertahanan yang diumumkan Kamis (2/5).
Ledakan yang menghancurkan seluruh truk berisi amunisi, meratakan gudangnya, menewaskan 20 tentara, juga melukai beberapa serdadu dan satu warga sipil. Kementerian pertahanan Kamboja mengatakan para penyelidik yakin gelombang panas berperan dalam ledakan gedung persenjataan tua ini.
"Insiden ledakan amunisi pada 27 April 2024 merupakan masalah teknis karena senjatanya sudah tua, rusak, dan cuaca panas," kata kementerian itu dalam suatu pernyataan.
Baca juga : April 2024 Jadi Bulan Terpanas di Hong Kong dalam 140 Tahun Terakhir
Kementerian tersebut tidak menjelaskan masalah spesifiknya atau cuaca panas berkontribusi terhadap ledakan tersebut. Alasan itu juga mengeliminasi anggapan bahwa ledakan itu disebabkan tentara yang memberontak atau aksi terorisme.
Ledakan amunisi sering terjadi di Kamboja, yang dipenuhi dengan ranjau, dan sisa persenjataan yang belum meledak dari konflik sipil selama beberapa dekade. Insiden seperti ini diperparah dengan lemahnya standar keselamatan.
Seperti sebagian besar negara di Asia Selatan dan Tenggara, Kamboja sedang berjuang menghadapi cuaca panas dalam beberapa pekan terakhir. Pihak berwenang memperingatkan suhu bisa mencapai 43 derajat celsius di beberapa daerah.
Baca juga : Pakar Wanti-Wanti Produksi Pangan Turun Lagi
Indeks panas telah mencapai 50 derajat celsius di berbagai wilayah di Filipina dan berdampak pada lebih dari 3,6 juta siswa karena sekolah ditutup karena panas. Kemudian 30 orang tewas akibat suhu yang melonjak sepanjang tahun ini di Thailand. Ini juga mendorong rekor penggunaan listrik.
Sementara di provinsi Dong Nail, Vietnam, ratusan ribu ikan mati di waduk. Laporan penduduk setempat dan media menyalahkan gelombang panas sebagai penyebabnya.
Sekolah-sekolah ditutup. Peringatan dikeluarkan saat Asia mengalami cuaca terik akibat gelombang panas ekstrem. (AFP/Z-2)
Gelombang panas tersebut membuat suhu membubung ke atas 45 derajat Celcius di beberapa kawasan Eropa.
Di kota iru, telah terkena dampak sangat parah. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api yang telah menghancurkan hampir 17.000 hektare lahan.
"Perubahan iklim akan membunuh manusia. Ini membunuh orang, membunuh ekosistem dan keanekaragaman hayati kita,"
Setelah Inggris mencatatkan malam terhangat sepanjang sejarah, Met Office melaporkan suhu tertinggi, 40,3 derajat Celcius tercatat di Coningsby, Inggris timur.
"Dampak yang berpotensi dari polusi ozon yang sangat tinggi pada kesehatan manusia adalah termasuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular."
SEJUMLAH wilayah di India menutup sekolah selama sepakan setelah mereka mencatat suhu panas yang mencapai di atas 40 derajat Celcius.
Di salah satu sudut Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, suasana menyeramkan dan tegang menyelimuti wahana rumah hantu bernama 'Gudang Angker Batavia'.
Gudang penyimpanan peralatan mainan di wilayah pergudangan Pantai Indah Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, ludes dilahap si jago merah, Sabtu (11/5).
Kebakaran terjadi di sebuah gudang obat di Cengkareng, Jakarta Barat, pada dini hari. Proses pemadaman berlangsung sekitar 5 jam, dimulai pukul 01.00 WIB dan selesai pukul 06.48 WIB.
Enam truk bantuan dari Organisasi Pangan Dunia telah memasuki bagian utara Jalur Gaza, wilayah yang mengalami krisis kelaparan sangat akut.
Kepala BNPB berpesan agar fasilitas untuk masyarakat ini dijaga dan dirawat supaya tidak ada lagi masalah kesulitan pangan akibat bencana kekeringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved