April 2024 Jadi Bulan Terpanas di Hong Kong dalam 140 Tahun Terakhir

Cahya Mulyana
03/5/2024 11:26
April 2024 Jadi Bulan Terpanas di Hong Kong dalam 140 Tahun Terakhir
Warga Hong Kong memakai topi untuk melindungi diri dari cuaca panas.(AFP)

Hong Kong mencatat rekor suhu terpanas bulanan dalam 140 tahun terakhir atau sejak dimulainya pencatatan pada 1884. Rekor itu terjadi pada April 2024. Temperatur rata-rata bulan lalu mencapai 26,4 derajat celsius.

“Musim panas belum tiba tetapi April sudah memecahkan rekor suhu panas,” kata observatorium wilayah tersebut melalui media sosial.

Kota subtropis di Tiongkok itu telah menghadapi cuaca panas ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, termasuk suhu tertinggi harian dan bulanan yang dicatat setiap tahun sejak 2019.

Baca juga : Juli 2023 jadi Bulan Terpanas sejak Ribuan Tahun Lalu

Pada 27 April, Hong Kong juga mencatat rekor suhu harian, termasuk rata-rata harian tertinggi yakni menyentuh 28,8 Celsius.

Sebaliknya, antara 1991 dan 2020, suhu rata-rata harian di April adalah antara 21,1 dan 25,6 derajat celsius. Rekor terpanas pada April tahun ini terjadi setelah musim dingin yang sangat hangat dari Desember hingga Februari, dan Maret yang jauh lebih hangat dari biasanya. Observatorium memperkirakan suhu akan berada di atas normal di sepanjang 2024.

Departemen Tenaga Kerja Hong Kong pun memperbarui sistem peringatan tiga tingkat untuk tekanan gelombang panas di tempat kerja. Kemudian mengelompokkannya ke peringatan cuaca panas yang dikeluarkan oleh observatorium dan menggandakan durasi minimum peringatan panas dari 30 menit menjadi satu jam.

Baca juga : Ini Rekor Gelombang Panas Terparah di Seluruh Eropa, Asia, dan Amerika

Sistem ini mewajibkan waktu istirahat atau penangguhan pekerjaan tergantung pada tingkat suhu dan jenis pekerjaan.

Hong Kong belum memasukkan sengatan panas ke dalam undang-undangnya sebagai cedera yang berhubungan dengan pekerjaan. Meskipun terdapat laporan mengenai orang-orang yang meninggal akibat penyakit tersebut saat bekerja di musim panas yang terik.

Sistem peringatan tekanan panas di departemen tenaga kerja diluncurkan tahun lalu. Kritikus mengatakan bahwa mereka menerapkan ambang batas yang terlalu tinggi untuk mengeluarkan peringatan dan tidak dapat meminta pertanggungjawaban majikan yang tidak patuh secara hukum.

Secara global, para ilmuwan memperingatkan panas ekstrem akan menjadi lebih sering dan intens karena perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. (AFP/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya