Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Saat ini tengah digelar Festival Jurnalisme Internasional di Kota Perugia, Italia. Pada event yang akan berakhir Minggu (21/4), pertanyaan yang mengemuka adalah bagaimana peran Kecerdasan Buatan (Artificial Itelligence/AI), apakah dapat membantu kerja keredaksian atau malah menghilangkan peran wartawan sama sekali. Selain itu, juga disinggung masalah etika penggunaan teknologi pintar ini.
Saat ini, perangkat AI yang meniru kecerdasan manusia banyak digunakan di ruang redaksi di seluruh dunia untuk menyalin file suara, meringkas teks, dan menerjemahkan.
Pada awal 2023, grup media Axel Springer di Jerman mengumumkan bahwa mereka akan meringkasi pekerjaan di surat kabar Bild dan Die Welt. Mereka mengatakan AI sekarang dapat menggantikan beberapa jurnalisnya.
Baca juga : Studi: AI Menciptakan Peluang dan Risiko untuk Jurnalisme
AI Generatif, yang mampu menghasilkan teks dan gambar berdasarkan permintaan sederhana dalam bahasa sehari-hari. telah membuka batasan baru serta meningkatkan kekhawatiran selama satu setengah tahun terakhir.
Salah satu masalahnya adalah suara dan wajah kini dapat dikloning untuk menghasilkan podcast atau menyajikan berita di televisi. Tahun lalu, situs web Filipina Rappler menciptakan produk yang ditujukan untuk pemirsa muda dengan mengubah artikel panjangnya menjadi komik, grafik, dan bahkan video.
Para profesional media sepakat bahwa pekerjaan mereka sekarang harus fokus pada tugas-tugas yang menawarkan “nilai tambah”.
Baca juga : Pembawa Berita AI Sudah Muncul di Kuwait
“Anda lah yang melakukan hal sebenarnya dan alat yang kami produksi akan menjadi asisten Anda,” kata General Manager Google News Shailesh Prakash pada festival di Perugia.
Keaslian konten
Biaya AI generatif telah anjlok sejak ChatGPT diperkenalkan pada akhir t2022. Alat yang dirancang oleh perusahaan start-up asal AS, OpenAI, kini dapat diakses ke ruang redaksi yang lebih kecil.
Baca juga : Sinergi Seni dan Kecerdasan Buatan, Wajah Baru Kreativitas di Era Digital
Media investigasi Kolombia Cuestion Publica telah memanfaatkan para teknisi mereka untuk mengembangkan alat yang dapat menyelidiki arsipnya dan menemukan informasi latar belakang yang relevan jika ada berita terkini.
Menurut perkiraan tahun lalu oleh Everypixel Journal, AI telah menciptakan gambar dalam satu tahun sebanyak jumlah fotografi dalam 150 tahun.
Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana berita dapat diambil dari gelombang besar konten, termasuk deepfake (teknik manipulasi gambar/foto).
Baca juga : WhatsApp akan Memiliki Chatbot AI
Organisasi media dan teknologi bekerja sama untuk mengatasi ancaman ini, terutama melalui Coalition for Content Provenance and Authenticity (Koalisi untuk Asal dan Keaslian Konten), yang berupaya menetapkan standar umum.
“Inti dari pekerjaan kami adalah pengumpulan berita, pelaporan di lapangan,” kata Sophie Huet, yang baru-baru ini ditunjuk menjadi direktur berita global untuk inovasi editorial dan kecerdasan buatan di Agence France-Presse (AFP).
“Kami tetap akan bergantung pada reporter manusia untuk sementara waktu,” tambahnya, meskipun hal itu mungkin bisa dilakukan dengan bantuan kecerdasan buatan.
Lembaga pengawas media Reporters Without Borders, yang giat mengampanyekan jurnalisme berkualitas dan dapat dipercaya, terlambat meluncurkan Piagam Paris tentang AI dan jurnalisme tahun lalu.
“Salah satu hal yang sangat saya sukai dari Piagam Paris adalah penekanannya pada transparansi,” kata Anya Schiffrin, dosen media global, inovasi, dan hak asasi manusia di Universitas Columbia di Amerika Serikat.
“Sejauh mana penerbit harus mengungkapkan ketika mereka menggunakan IA generatif?”
Olle Zachrison, kepala AI dan strategi berita di lembaga penyiaran publik Radio Swedia, mengatakan ada perdebatan serius yang sedang berlangsung: haruskah Anda menandai konten AI atau haruskah orang memercayai produk asli Anda?"
Sejauh ini, regulasi masih dalam tahap awal mengingat teknologi yang terus berkembang. Pada Desember, New York Times menggugat OpenAI dan investor utamanya Microsoft, atas pelanggaran hak cipta.
Sebaliknya, perusahaan media lain telah mencapai kesepakatan dengan OpenAI: Axel Springer, kantor berita AS AP, harian Prancis Le Monde, dan grup media Spanyol Prisa Media yang mencakup surat kabar El Pais dan AS.
“Dengan terbatasnya sumber daya di industri media, berkolaborasi dengan teknologi baru sangatlah menggoda,: jelas Emily Bell, seorang profesor di sekolah jurnalisme Universitas Columbia.
Dia merasakan semakin besarnya tekanan pada media untuk memanfaatkan teknologi ini agar tidak ketinggalan zaman. (AFP/M-3)
Riset terbaru kembangkan AI yang mampu mendeteksi lesi pita suara dan kanker laring lewat analisis karakter suara, membuka peluang diagnosis dini.
Fitur menarik lainnya, kaca mata pintar itu memiliki kamera ultra lebar 12MP, yang bisa menangkap foto 3.024 × 4.032 px dan video 1.512 × 2.016 px pada kecepatan hingga 30fps
Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa membuktikan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan untuk tujuan positif.
Sebuah studi mengungkap ChatGPT kerap memberikan informasi berbahaya kepada remaja.
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
Peneliti menggunakan kecerdasan buatan ciptakan dua calon antibiotik lawan superbug.
Palestina menyebut Israel sebagai 'pembunuh wartawan paling berbahaya' setelah 230 jurnalis di Jalur Gaza telah menjadi korban kebiadaban mereka.
Menurut Dahlan Iskan, agar tidak memunculkan potensi konflik lagi, sebaiknya dua Ketua Umum PWI saat ini, yakni Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, tidak ikut maju dalam pemilihan.
Johnny Hardjojo menyebut bahwa hanya media yang mampu beradaptasi secara teknologi, bisnis, dan etika yang akan bertahan di era digital.
TIGA wartawan di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Bangka Belitung (Babel) di kabarkan di keroyok warga, Kamis (17/7). Peristiwa itu terjadi di lokasi tambak udang area hutan lindung.
Festival Film Wartawan tahun ini menjadi tribut mendalam bagi almarhum Wina Armada Sukardi, Presiden FFW, yang baru saja berpulang.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved