Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SERANGAN rudal Rusia yang mematikan, Rabu (6/3), di kota pelabuhan Odesa di Ukraina berlangsung di tengah kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis. Serangan itu menewaskan lima warga Ukraina.
Angkatan Laut Ukraina mengatakan Rusia menargetkan infrastruktur pelabuhan yang menewaskan lima orang dan menyebabkan sejumlah orang terluka. Mitsotakis, yang mengadakan pembicaraan dengan Zelensky di tempat tersebut, mengaku mendengar suara sirene dan ledakan.
“Kami tidak punya waktu untuk pergi ke tempat penampungan. Ini adalah pengalaman yang sangat intens,” kata Mitsotakis melalui seorang penerjemah di Odesa .
Baca juga : Volodymyr Zelensky: 31 ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia
Ukraina meningkatkan serangan di belakang garis Rusia. Kyiv membunuh seorang pejabat pemilu Rusia dengan bom mobil dan menyerang pabrik logam dengan pesawat drone.
Rusia dan Ukraina telah meningkatkan serangan udara ketika pasukan Moskow maju ke garis depan dan Kyiv menghadapi kekurangan tenaga kerja dan senjata.
Juru Bicara Ukraina Dmytro Pletenchuk membenarkan bahwa serangan di Odesa terjadi saat delegasi Yunani mengunjungi pelabuhan bersama Zelensky.
Baca juga : Volodymyr Zelensky Yakin Ukraina Bisa Kalahkan Rusia
Pasukan Rusia tidak membedakan target militer atau warga sipil.
"Siapa pun mereka, apakah mereka tamu internasional, orang-orang ini tidak peduli,” kata Zelensky.
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim serangan terhadap hangar di kawasan pelabuhan komersial Odessa. Kapal tanpa awak sedang dipersiapkan untuk digunakan dalam pertempuran oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Baca juga : Masuki Tahun Ketiga Perang, Ukraina Masih Defensif Terhadap Serangan Rusia
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah 12 orang, termasuk lima anak-anak, tewas ketika sebuah pesawat nirawak Rusia menghantam sebuah blok apartemen di kota yang sama di Laut Hitam. Itu menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa minggu.
Ketika Gedung Putih sedang berjuang untuk mengakhiri sikap diam Partai Republik terhadap paket bantuan baru Amerika Serikat ke Ukraina, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Presiden Joe Biden mengatakan serangan Odesa menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mengirim senjata.
“Serangan ini merupakan pengingat bagaimana Rusia terus menyerang Ukraina secara sembarangan setiap hari,” katanya. (France24/Z-1)
Bagi Tolstoy perang bukan perkara sopan santun, tapi hal yang paling menjijikkan dalam hidup.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.
Ukraina merupakan tim dengan penampilan impresif dengan tidak pernah menderita kekalahan sepanjang babak kualifikasi.
Sejak 30 Mei, Ukraina telah menjalankan kembali kompetisi sepak bola mereka, tetapi tidak dihadiri penonton, laiknya di liga-liga top Eropa.
Para pendukung Dynamo Kiev menolak Lucescu karena pelatih Rumania itu sebelumnya, selama 12 tahun, menukangi klub rival Shakhtar Donetsk.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Dionysus dikatakan telah menyembunyikan identitas dan kekuatan sesungguhnya. Daskyleion terletak di tepi Danau Manyas di Distrik Bandirma, Balikesir.
Bermain tanpa penonton, Olympiakos mengalahkan rival sekota mereka AEK Athens 3-0 di laga playoff pamungkas untuk mengangkiri musim dengan 91 poin.
"FIFA dan UEFA mendukung dan merekomendasikan diselesaikannya semua kompetisi nasional, termasuk Piala Yunani, sebelum akhir musim ini dan sebelum 3 Agustus."
Sebuah pernyataan dari polisi yang dibagikan kepada mengklaim bahwa salah satu mereka yang ditahan berusaha menawarkan uang agar dakwaan pada mereka tidak dilakukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved