Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASUKAN Amerika Serikat (AS) di Laut Merah melakukan lima serangan pertahanan diri untuk menggagalkan serangan darat dan laut dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Ini dikatakan militer Amerika pada Minggu (18/2).
Serangan tersebut terjadi, kata Komando Pusat AS, antara pukul 15.00 hingga 20.00 pada Sabtu waktu Sanaa. Ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap Houthi. Tujuannya menghentikan serangan berulang-ulang pejuang yang didukung Iran itu terhadap jalur pelayaran Laut Merah.
Lima serangan tersebut termasuk menargetkan, "Penggunaan UUV (kapal bawah air tak berawak) Houthi yang pertama kali diamati sejak serangan dimulai," pada Oktober, menurut pernyataan dari Centcom. Lima kasus lain melibatkan kapal permukaan tak berawak atau USV yang pada dasarnya ialah drone terapung. Penggunaan kapal seperti ini relatif jarang.
Baca juga : Houthi Yaman Tembakkan Drone dan Rudal ke Kapal AS
Tiga lain melibatkan rudal jelajah antikapal. "Centcom mengidentifikasi rudal jelajah antikapal, kapal bawah air tak berawak, dan kapal permukaan tak berawak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut," katanya. Serangan tersebut untuk membuat perairan internasional lebih aman.
Sementara itu, perusahaan keamanan maritim Ambrey melaporkan insiden baru di jalur strategis Bab al-Mandeb. Saat bersamaan, kapal kargo diserang pada Minggu.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang termasuk pelabuhan Hodeida, memulai serangan mereka pada November. Mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza yang dirusak oleh penjajahan Israel.
Baca juga : AS Jatuhkan Banyak Drone dan Rudal Houthi di Laut Merah
Pasukan AS dan Inggris membalas dengan serangan terhadap kelompok Houthi karena menyatakan kepentingan kedua negara sebagai sasaran yang sah juga. Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran dan memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah. Padahal rute penting ini biasanya membawa sekitar 12% perdagangan maritim global. (AFP/Z-2)
KEMENTERIAN Pertahanan Arab Saudi merilis gambar sistem rudal Patriot Raytheon MIM-104 buatan Amerika Serikat (AS). Rudal ini dikerahkan untuk melindungi Mekah dan Masjidil Haram.
SEBUAH serangan udara yang dilancarkan oleh Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa, Yaman, dan menghancurkan satu-satunya pesawat Yemenia Airways yang tersisa.
ADA cerita nestapa di balik berita serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Pelabuhan Ras Isa, Provinsi Hudaydah, Yaman, pada 17 April lalu.
KELOMPOK Houthi di Yaman secara resmi mengumumkan dimulai operasi blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel.
SETIDAKNYA satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan dua pelabuhan di barat Yaman.
SAAT mengebom kelompok militan Houthi hingga tunduk, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin melihat hasilnya dalam waktu 30 hari sejak serangan awal dua bulan lalu.
Tersangka penembakan, Vance Boelter 57, saat ini masih dalam pelarian dan menjadi buruan utama aparat penegak hukum.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved