Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Komisi Pemilihan Umum Pusat Azerbaijan, Mazahir Panahov menyatakan, petahana Ilham Aliyev kembali memenangkan pemilihan presiden dengan 92,05 persen suara berdasarkan hasil awal penghitungan suara. Ilham Aliyev terpilih untuk masa jabatan kelima kalinya, sejak 21 Oktober 2003 lalu.
“Pada pemilu ini, pemilih Azerbaijan menggunakan hak konstitusional dengan memberikan suaranya,” kata Panahov sebagaimana dilaporkan Azertac, Kamis (8/2).
Panahov mengungkapkan, hasil pemilu dari 6.102 tempat pemungutan suara (TPS) dari 6.537 TPS (93,35 persen) di 125 daerah pemilihan sudah diserahkan ke KPU.
Baca juga : Pemimpin Kuat Azerbaijan Menuju Pemilihan Mudah setelah Perang Karabakh
Ia menyoroti, jumlah suara sah yang dihitung sesuai protokol tersebut berjumlah 4.651.473 suara.
Suara sah tersebut dibagikan kepada para calon dengan kandidat utama Aliyev Ilham Heydar memperoleh 4.281.625 suara (92,05 persen), Aliyev Fuad Aghasi oglu mendapat 24.799 suara (0,53 persen), Hasanguliyev Gudrat Muzaffar dengan 81.799 suara (1,76 persen).
Lalu, Musayev Elsad Nabi memperoleh 31.033 suara (0,67 persen), Mustafa Fazil Gazanfar dengan 92.980 suara (2 persen), Nurullayev Razi Gulamali dengan 37.386 suara (0,80 persen), dan Oruj Zahid Maharram mendapat 101.851 suara (2,19 persen).
Baca juga : Sisi Menangkan Pemilu Mesir, Raih 89,6% suara
Mazahir Panahov menyatakan, KPU Pusat belum menerima data dari sebagian kecil TPS. Namun, ia yakin hasil pemungutan suara dari TPS tersebut akan diterima pada Jumat (9/2).
“Saya yakin besok pagi kami akan menerima protokol dari KPU dan menentukan suara calon unggulan berdasarkan protokol tersebut. Pada 9 Februari, kami akan menyajikan hasil pemilu berdasarkan protokol komisi pemilihan distrik,” ucapnya.
Pendukung petahana Ilham Aliyev berunjuk rasa dengan bendera nasional dan fotonya setelah pemungutan suara ditutup dalam pemilihan presiden cepat Azerbaijan di Baku pada 7 Februari 2024. (AFP/TOFIK BABAYEV )
Baca juga : Oligarki Adalah, Pengertian, Tipe, Ciri, dan Contoh
Setelah itu, lanjutnya, KPU akan memeriksa dokumen yang diterima dan menyampaikannya pada sidang KPU untuk menyetujui dan mengadopsi protokol akhir mengenai hasil pemungutan suara
Oleh karena itu, setelah pemilu di tingkat KPK selesai, pihaknya akan mengirimkan hasilnya ke Mahkamah Konstitusi untuk disetujui.
Setelah itu, Mahkamah Konstitusi akan mengkaji dokumen yang diserahkan KPU Pusat dan mengambil keputusan. Keputusan Mahkamah Konstitusi bersifat final dan setelah keputusan ini, calon unggulan dapat dinyatakan terpilih.
“Dia (Ilham Aliyev) akan memulai tugasnya sebagai Presiden Republik Azerbaijan setelah upacara pelantikan,” tambah Panahov. (AZERTAC-OANA/Ant/Z-4)
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
. Kesepakatan ditandatangani Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Saeful Bachri.
Keharmonisan selama lima tahun bisa berubah dalam sehari. Bupati dan wakil bupati yang semula seia sekata tiba-tiba tak lagi berkata senada. Mereka kini berhadap-hadapan. Kamu atau saya.
Peluang untuk menambah dukungan masih sangat besar bagi kedua mesin politik paslon disebabkan 29,4% suara masih ragu-ragu apakah akan memilih NADI atau JODA.
Pasangan petahana yang diusung Partai NasDem, PKB, dan Perindo, Nikodemus Nithanel-Yohanes Uly Kale, dinilai punya peluang besar menang.
Salah satu terobosan yang akan dilakukan paslon nomor urut 2 ialah mengubah alur sistem pelayanan publik menjadi transparan, cepat, tepat, dan pasti.
Tim relawan pendukung Soekirman-Tengku Ryan berharap netralitas aparatur sipil negara dan TNI-Polri dalam pilkada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved