Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sisi Menangkan Pemilu Mesir, Raih 89,6% suara

Zubaedah Hanum
18/12/2023 22:02
Sisi Menangkan Pemilu Mesir, Raih 89,6% suara
Abdel Fattah al-Sisi menang pemilu untuk ketiga kalinya.(AFP/KHALED DESOUKI)

PRESIDEN Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memenangkan masa jabatan enam tahun yang baru dengan 89,6% suara, otoritas pemilu mengumumkan Senin (18/12).

"Jumlah pemilih mencapai angka 66,8% yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata kepala otoritas Hazem Badawy.

Lebih dari 39 juta orang telah memberikan suara mereka untuk Sisi, mantan panglima militer yang telah memerintah negara Arab terpadat selama satu dekade.

Baca juga : Mesir dan Tiongkok Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Kutuk Serangan Israel

Presiden Trump menghadapi tiga hal yang relatif tidak diketahui dalam pemungutan suara yang diadakan antara 10 dan 12 Desember 2023 lalu.

Posisi kedua Hazem Omar, yang memimpin Partai Rakyat Republik, memperoleh 4,5% suara.

Berikutnya adalah Farid Zahran, pemimpin Partai Sosial Demokrat Mesir yang berhaluan kiri, dan Abdel-Sanad Yamama dari Wafd, sebuah partai berusia satu abad namun relatif marginal.

Baca juga : Menanti Hasil Pertemuan Puncak Yordania, Mesir dan Palestina soal Gaza

Sisi sekarang akan menjalani masa jabatan ketiganya – dan, menurut konstitusi, masa jabatan terakhirnya, yang dimulai pada bulan April.

 

Kemenangan Sisi tidak mengejutkan

 

Baca juga : Mesir Sebut Tindakan Israel di Gaza Sudah Melampaui Prinsip Membela Diri

Hazem Badawy (kiri), Kepala Otoritas Pemilihan Nasional Mesir saat mengumumkan hasil pemilihan presiden Mesir 2024 di Kairo pada 18 Desember 2023. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memenangkan masa jabatan enam tahun baru dengan 89,6% suara. Lebih dari 39 juta orang memilih Sisi, mantan panglima militer yang telah memerintah negara Arab terpadat selama satu dekade. (AFP/Ahmed HASAN)

Kemenangan Sisi bukanlah hal yang mengejutkan, meskipun Mesir sedang dilanda krisis ekonomi terburuk yang pernah ada dan ketegangan yang tinggi akibat perang Israel-Hamas di negara tetangga, Gaza.

Nilai tukar mata uang anjlok dan inflasi tahunan berada pada angka 36,4%, sehingga menaikkan harga beberapa bahan pokok dalam seminggu, sehingga merugikan anggaran rumah tangga.

Bahkan sebelum krisis ekonomi saat ini terjadi, sekitar dua pertiga penduduk Mesir yang berjumlah hampir 106 juta jiwa hidup pada atau di bawah garis kemiskinan. (AFP/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya