Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiongkok Jawab Tuduhan Spionase ke Jaringan Komputer Belanda

Zubaedah Hanum
08/2/2024 23:30
Tiongkok Jawab Tuduhan Spionase ke Jaringan Komputer Belanda
Bendera Tiongkok(AFP)

PEMERINTAH Tiongkok menjawab tuduhan upaya spionase ke jaringan komputer Kementerian Pertahanan Belanda. Spionase itu dilakukan oleh mata-mata dari aktor non-negara asal Tiongkok

"Kami menentang segala fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok. Faktanya, Tiongkok adalah korban utama serangan siber," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Rabu (7/2).

Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren pada Selasa (6/2) mengatakan mata-mata yang berasal dari aktor non-negara namun didukung pemerintah Tiongkok mengakses jaringan militer Belanda tahun lalu melalui perangkat lunak perusahaan Fortinet.

Baca juga : Tiongkok-Rusia Sebut Amerika Kacaukan Timur Tengah

"Kami tegas terhadap segala bentuk serangan dunia maya dan menggunakan metode yang legal dalam mengatasinya. China tidak mendorong, mendukung, atau memaafkan serangan yang dilakukan oleh peretas," tambah Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, menjaga keamanan dunia maya adalah tantangan global.

"Seperti isu-isu lainnya, tuduhan palsu atau konfrontasi blok hanya akan merusak respons kolektif terhadap ancaman yang dihadapi dunia terhadap keamanan siber. Kami berharap pihak-pihak terkait mengambil sikap konstruktif dan bertanggung jawab serta bekerja sama dengan Tiongkok untuk melindungi keamanan siber," tambah Wang Wenbin.

Baca juga : Harga Emas Naik Tipis Setelah The Fed Tahan Suku Bunga

Namun Wang Wenbin tidak menjelaskan apakah pemerintahnya punya kaitan dengan perusahaan Fortinet atau tidak.

"Saya telah menjelaskan bahwa kami menentang tuduhan dan pencemaran nama baik yang tidak berdasar terhadap China. Hal ini tidak membantu komunitas internasional untuk bersatu melawan ancaman keamanan siber," jawab Wang saat ditanya kaitan pemerintah Tiongkok dengan Fortinet.

Tiongkok sebut Amerika Penjahat Siber 

Lebih lanjut Wang Wenbin menyebut Amerika Serikat (AS) menggunakan supremasi dan dominasinya untuk bertindak tanpa tanggung jawab di dunia maya sehingga membahayakan peraturan dan ketertiban internasional, membahayakan perdamaian dan keamanan dan merugikan kepentingan keamanan dan pembangunan Tiongkok dan negara-negara lain.

Baca juga : Tiongkok Hukum 5 Produsen Senjata AS karena Jual Senjata ke Taiwan

"Dengan kendali yang tak tertandingi atas sumber daya internet global yang sangat penting, pemerintah AS diketahui telah memutuskan sambungan internet negara-negara lain sehingga menyebabkan kerusakan parah terhadap stabilitas sosial dan keamanan ekonomi negara tersebut," ungkap Wang Wenbin.

Pemerintah AS disebut menggunakan dominasinya atas sistem operasi global dan layanan internet untuk melakukan pengawasan dan pencurian data secara besar-besaran dan tanpa pandang bulu, sehingga melanggar hak privasi warga negara di banyak negara.

"Pemerintah AS telah membangun persenjataan siber dalam jumlah besar, dan mengembangkan serta menyebarkan senjata canggih yang digunakan untuk menyerang infrastruktur utama asing, sehingga menjadikan infrastruktur utama global berada pada risiko yang besar," tambah Wang Wenbin.

Baca juga : Tiongkok-Korut Gelar Pembicaraan Tingkat Tinggi di Beijing

Selanjutnya Wang Wenbin mengatakan pemerintah AS secara terang-terangan mendukung organisasi serangan siber untuk melakukan serangan siber jangka panjang dan terus menerus terhadap lembaga pemerintah, organisasi penting, dan infrastruktur penting di banyak negara di dunia, termasuk sekutu AS.

"Tanpa berlebihan, AS adalah sumber risiko dan tantangan dunia maya nomor satu. Tidak ada negara di dunia yang dapat mengisolasi diri dari ancaman serangan siber AS. Dunia maya tidak seharusnya menjadi medan pertempuran," ungkap Wang Wenbin.

Dunia siber, ungkap Wang Wenbin, bukan wilayah abu-abu bagi AS untuk melampaui aturan dan bertindak sembarangan tanpa konsekuensi apa pun.

Baca juga : Kunjungi Vietnam, Presiden Tiongkok Xi Berebut Pengaruh dengan Biden

"Dan hal ini tidak seharusnya menjadi alat AS untuk menghambat pembangunan negara lain dan mengganggu perdamaian dunia. Kami mendesak AS untuk segera menghentikan perilakunya yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab, dan bergabung dalam upaya kolektif komunitas internasional menuju dunia maya yang menampilkan perdamaian, keamanan, keterbukaan, dan kerja sama," tegas Wang Wenbin. (Ant/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya