Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KOREA Utara mengatakan berhasil menguji tembak rudal cruise strategis, bagian dari sejumlah senjata yang baru-baru ini diluncurkan dan diingatkan oleh analis sebagai kemungkinan ditujukan untuk perang Rusia di Ukraina.
Menurut agensi berita resmi Korea Utara, rudal tersebut, yang disebut "Hwasal-2", ditembakkan ke Laut Barat pada Selasa. Peluncuran pertama kali dicatat militer Seoul, yang mengatakan telah mendeteksi beberapa rudal cruise.
KCNA menyebutkan latihan tersebut dimaksudkan untuk memeriksa postur serangan balik cepat tentara dan meningkatkan kemampuan pemukulannya yang strategis. Mereka menambahkan peluncuran tersebut tidak memiliki dampak buruk pada keamanan negara tetangga.
Baca juga : Kim Jong-un Pamerkan Drone dan Rudal ke Rusia dan Tiongkok
Selama bulan ini, Pyongyang telah melakukan uji coba apa yang mereka sebut sebagai "sistem senjata nuklir bawah air", rudal balistik hipersonik bahan bakar padat, dan generasi baru rudal cruise strategis.
Rudal cruise strategis Hwasal-2 sebelumnya telah diuji tembakkan oleh Korea Utara. Berbeda dengan rudal balistik, pengujian rudal cruise tidak dilarang oleh sanksi PBB saat ini terhadap Pyongyang.
Rudal cruise cenderung didorong oleh jet dan terbang pada ketinggian lebih rendah dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga sulit dideteksi dan diintersep.
Baca juga : AS dan Sekutunya Kecam Pengiriman Senjata Korut ke Rusia
Meskipun dihadapkan dengan sanksi PBB yang berat, Seoul dan Washington mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah mengirim senjata ke Rusia, mungkin sebagai imbalan atas bantuan teknis Moskow dalam program satelit mata-mata yang sedang berkembang di Pyongyang.
Peluncuran uji ini juga terjadi ketika hubungan antara dua Korea mengalami penurunan tajam, dengan Kim menyatakan Seoul sebagai musuh utamanya. (AFP/Z-3)
Baca juga : Pertemuan Putin-Kim Diikuti Peluncuran Rudal Balistik Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un murka saat kapal perang Korea Utara hancur dalam peluncuran yang gagal.
Setidaknya enam laporan unit artileri Rusia yang ditinjau oleh Reuters mendokumentasikan penggunaan antara 50% dan 100% amunisi Korea Utara di Ukraina baru-baru ini tahun ini.
Kim Jong Un memimpin pengujian drone militer terbaru dan sistem perang elektronik di Korea Utara pada 25-26 Maret.
PEMIMPIN tertinggi Korea Utara Kim Jong-un meyakinkan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Pyongyang, Korea Utara mendukung upaya militer dan kepentingan strategis Rusia
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Sejumlah instalasi militer AS di kawasan berada dalam jangkauan langsung rudal Iran.
Sistem pertahanan udara Qatar mengeklaim berhasil mencegat enam rudal yang ditembakkan Iran ke Pangkalan militer Amerika Serikat Al Udeid. Pangkalan militer AS itu terletak di Qatar.
Militer Israel menyatakan Iran telah meluncurkan lebih banyak rudal ke arah Israel pada Senin (23/6).
KORPS Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan serangan ke Israel yang merupakan gelombang ke-12 dari Operation True Promise 3 pada Rabu (18/6) malam waktu setempat.
Iran memperingatkan penduduk Tel Aviv agar bersiap menghadapi serangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved