Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MILITER Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah ke laut barat. Uji coba yang dilakukan Pyongyang ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan nuklir dengan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada Rabu (24/1), bahwa militer AS dan Korea Selatan sedang menganalisis peluncuran tersebut. Peluncuran tersebut diadakan setelah uji terbang rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat pertama di negara itu pada 14 Januari lalu.
Baca juga : Korut Kembali Tembakkan Beberapa Rudal Penjelajah
Itu mencerminkan upayanya untuk memajukan jajaran senjata untuk menarget pangkalan militer AS di Jepang dan Guam. Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa bulan terakhir, ketika pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, terus mempercepat pengembangan senjata negaranya dan mengeluarkan ancaman konflik nuklir yang provokatif terhadap AS dan sekutunya di Asia.
Baca juga : Kim Jong Un Ingin Korea Selatan Jadi Musuh Utama
Menanggapi itu, AS, Korea Selatan, dan Jepang memperluas latihan militer gabungan mereka, yang digambarkan Kim sebagai bentuk latihan invasi. Dia mempertajam strategi pencegahan yang dibangun berdasarkan aset-aset AS yang memiliki kemampuan nuklir.
Dalam aksi balas dendam terbaru, Korea Utara mengatakan pada pekan lalu, pihaknya melakukan uji coba pesawat tak berawak bawah air yang berkemampuan nuklir. Alasannya karena latihan gabungan yang dilakukan oleh angkatan laut AS, Korea Selatan dan Jepang. (VoA/Z-8)
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Korea Utara mengecam doktrin pertahanan baru Jepang yang dinilai berupaya menjadikan negeri Sakura sebagai kekuatan militer besar.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
Kedua Korea dipisahkan oleh DMZ--zona penyangga selebar 4 kilometer, yang dijaga ketat di kedua sisi. Perbatasan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, ranjau darat, dan penghalang lainnya.
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved