Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MILITER Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah ke laut barat. Uji coba yang dilakukan Pyongyang ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan nuklir dengan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jepang.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada Rabu (24/1), bahwa militer AS dan Korea Selatan sedang menganalisis peluncuran tersebut. Peluncuran tersebut diadakan setelah uji terbang rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat pertama di negara itu pada 14 Januari lalu.
Baca juga : Korut Kembali Tembakkan Beberapa Rudal Penjelajah
Itu mencerminkan upayanya untuk memajukan jajaran senjata untuk menarget pangkalan militer AS di Jepang dan Guam. Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa bulan terakhir, ketika pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, terus mempercepat pengembangan senjata negaranya dan mengeluarkan ancaman konflik nuklir yang provokatif terhadap AS dan sekutunya di Asia.
Baca juga : Kim Jong Un Ingin Korea Selatan Jadi Musuh Utama
Menanggapi itu, AS, Korea Selatan, dan Jepang memperluas latihan militer gabungan mereka, yang digambarkan Kim sebagai bentuk latihan invasi. Dia mempertajam strategi pencegahan yang dibangun berdasarkan aset-aset AS yang memiliki kemampuan nuklir.
Dalam aksi balas dendam terbaru, Korea Utara mengatakan pada pekan lalu, pihaknya melakukan uji coba pesawat tak berawak bawah air yang berkemampuan nuklir. Alasannya karena latihan gabungan yang dilakukan oleh angkatan laut AS, Korea Selatan dan Jepang. (VoA/Z-8)
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un komunikasi tentang pertemuan dengan Donald Trump melalui sambungan telepon.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved