Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penolakan terhadap pembentukan negara Palestina saat nantu perang telah berakhir.
"Dalam skema apa pun, Israel memerlukan kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan,” kata Netanyahu.
Gagasan tersebut sedianya didukung Amerika Serikat (AS). Menurut mereka, itu menjadi satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian bagi kedua negara. Netanyahu pun menentang pandangan tersebut sebagai bagian dari skenario pascaperang.
“Ini bertentangan dengan gagasan kedaulatan. Apa yang bisa kau lakukan?. Perdana menteri harus mampu mengatakan tidak kepada teman-teman kita,” ungkap Netanyahu.
Baca juga: Tuntutan Netanyahu Mundur terus Merebak di Israel
Meskipun telah memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata, AS menekankan pembentukan negara Palestina pascaperang.
Menyusul komentar Netanyahu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan tidak boleh ada pendudukan kembali di Gaza setelah perang. Dia menekankan bahwa AS tetap berkomitmen pada solusi dua negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller juga mengatakan Israel kini mempunyai peluang untuk terlibat dalam gagasan negara Palestina. Karena negara-negara di kawasan siap memberikan jaminan keamanan.
Baca juga: Israel Sebut Afrika Selatan Munafik, Netanyahu: Kami akan terus Membela Diri
https://mediaindonesia.com/internasional/643761/israel-sebut-afrika-selatan-munafik-netanyahu-kami-akan-terus-membela-diri
“Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang (Israel) untuk memberikan keamanan abadi dan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza dan membangun pemerintahan di Gaza serta memberikan keamanan bagi Gaza tanpa pembentukan negara Palestina,” kata Miller. (Aljazeera)
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
SEDIKITNYA 18 warga Gaza, Palestina, tewas dalam 24 jam terakhir, yang membuat total korban jiwa akibat krisis kelaparan di wilayah tersebut menjadi 86 orang sejak Maret 2025.
SEDIKITNYA 73 orang dilaporkan tewas dan sekitar 150 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel saat warga Gaza berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan pada Minggu (20/7).
Insiden berdarah ini terjadi saat truk-truk bantuan tiba di dua lokasi berbeda.
DERITA kelaparan yang melanda Jalur Gaza kian parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved