Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KAPAL berbendera Malta terkena rudal kelompok militer Yaman, Houthi. Aksi itu disebut sebagai balasan untuk Amerika Serikat (AS) yang melancarkan serangan di Yaman.
“Sebuah kapal curah berbendera Malta milik Yunani dilaporkan menjadi sasaran dan terkena dampak rudal saat transit di selatan Laut Merah menuju utara,” kata perusahaan manajemen risiko maritim, Ambrey.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan serangan telah mengenai kapal Zografia dengan rudal angkatan laut pada Selasa (16/1). Kapal tersebut berlayar diserang saat menuju ke Israel.
"Tidak ada laporan korban luka. Kapal itu sedang menuju utara menuju Terusan Suez ketika diserang," kata Kementerian Perkapalan dan Kebijakan Yunani.
Baca juga: Prancis Ogah Ikut AS untuk Serang Yaman
Sebelumnya, militer AS melancarkan serangan baru terhadap Houthi. Washington meluncurkan rudal anti-kapal dalam serangan ketiga terhadap kelompok yang didukung Iran dalam beberapa hari terakhir.
Menurut pernyataan Komando Pusat AS, serangan itu menghancurkan empat rudal balistik Houthi yang siap diluncurkan. Serangan Houthi terhadap kapal Zografia menggunakan rudal balistik anti-kapal.
Namun kapal tersebut dapat melanjutkan transit di Laut Merah. Kelompok Houthi telah menyerang kapal komersial yang memiliki hubungan dengan Israel sejak November.
Kelompok Houthi mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap pemboman Israel di Gaza. Kelompok ini mengancam akan memperluas jangkauan sasaran serangannya di Laut Merah hingga mencakup kapal-kapal AS.
Baca juga: Qatar: Houthi Hentikan Serangan Jika Israel Angkat Kaki dari Gaza
Pada Minggu (14/1), pasukan AS menembak jatuh rudal jelajah Houthi yang menargetkan kapal perusaknya. Sehari setelahnya sebuah kapal kargo milik AS di Teluk Oman terkena rudal.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan pengiriman gas alam cair (LNG) akan terpengaruh oleh ketegangan di Laut Merah dan memperingatkan bahwa serangan terhadap Yaman berisiko memperburuk krisis.
“LNG adalah sama seperti pengiriman pedagang lainnya. Mereka akan terkena dampaknya di Laut Merah,” kata Thani pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Menurut dia jalur alternatif kurang efisien dibandingkan melalui Laut Merah. Lima kapal LNG yang digunakan oleh Qatar telah berhenti dalam perjalanan menuju Laut Merah.
“(Intervensi militer) tidak akan mengakhiri hal ini, tidak akan menghentikannya. Jadi sebaliknya, saya pikir hal ini akan menciptakan eskalasi lebih lanjut,” pungkasnya.
(Aljazeera/Z-9))
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu yang membuat Eternity kehilangan tenaga mesin di lepas pantai kota Hodeida yang dikuasainya.
Serangan kelompok Houthi Yaman menyebabkan kerusakan struktural yang parah, memaksa awak kapal meninggalkan kapal di perairan yang ganas di lepas pantai Yaman.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman kembali melancarkan aksi mereka, mengakhiri masa tenang selama beberapa bulan terakhir.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pejabat senior Houthi yang didukung Iran menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara terhadap fasilitas nuklir.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menyampaikan keprihatinan atas klausul pengelolaan data pribadi warga negara Indonesia oleh pihak AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved