Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Zelensky Minta Dukungan Militer AS, Tuding Penundaan Bantuan Penuhi 'Impian' Putin

Thalatie K Yani
12/12/2023 06:40
Zelensky Minta Dukungan Militer AS, Tuding Penundaan Bantuan Penuhi 'Impian' Putin
Volodymyr Zelensky, dengan penuh semangat memohon dukungan militer terus-menerus dari Amerika Serikat dalam pidatonya di Washington.(AFP)

PRESIDEN Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan penuh semangat memohon dukungan militer terus-menerus dari Amerika Serikat dalam pidatonya di Washington. Ia memperingatkan  kegagalan membantu Ukraina mengalahkan invasi Rusia memenuhi "impian" Kremlin untuk menghancurkan demokrasi di Eropa.

Di hadapan para perwira AS di National Defense University, Zelensky mengatakan Ukraina tidak hanya berjuang untuk keberadaannya sendiri, tetapi juga membela kebebasan yang terbuka di Eropa setelah runtuhnya Uni Soviet.

Sebagai teguran kepada anggota Kongres dari Partai Republik yang menentang pendanaan AS untuk upaya perang Ukraina, Zelensky menegaskan para politisi seharusnya tidak mengkhianati prajurit. Ia menyatakan pengeringan bantuan AS disambut Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca juga: Dana Perang Tipis, Zelensky Temui Biden dan Senator Republik

"Jika ada yang terinspirasi oleh masalah yang belum terselesaikan di Capitol Hill, itu hanya Putin dan kelompoknya yang sakit," ujarnya. "Mereka melihat impian mereka menjadi kenyataan ketika melihat penundaan."

"Anda bisa mengandalkan Ukraina dan kami berharap sebanyak itu dapat mengandalkan Anda," tegas Zelensky. "Putin harus kalah."

Baca juga: Biden Undang Zelensky ke Gedung Putih Jelang Habisnya Pendanaan Perang

Zelensky, yang mengenakan kaus bergaya militer berwarna hijau dengan tulisan "Saya Orang Ukraina," tiba di Washington setelah melakukan diplomasi akhir pekan di Argentina. Ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan pimpinan kongres dari kedua partai, termasuk Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, pada hari Selasa.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menyebut kunjungan ini datang pada waktu kritis. Biden akan menegaskan ia "tegas" dalam upayanya memberikan bantuan kepada Ukraina agar dapat menyuplai ulang pasukannya dan memperluas upaya menghadang pasukan Rusia.

Zelensky juga menjadwalkan pertemuan dengan pimpinan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk memperkuat ekonomi Ukraina yang sedang berperang. IMF mengumumkan pencairan tranche baru sebesar US$900 juta dalam pinjaman jangka panjang yang sedang berlangsung.

Partai Republik Menolak Ukraina

Selama konflik berdarah ini, Ukraina sangat bergantung pada koalisi yang dipimpin AS dari negara-negara yang memberikan puluhan miliar dolar dalam amunisi, persenjataan, serta bantuan ekonomi dan sosial. Namun, aliran bantuan AS, yang dijelaskan oleh Biden sebagai bagian dari pertarungan eksistensial antara dunia demokratis dan otorokrasi agresif Putin, kini berada di ambang mengering.

Senator-senator Partai Republik pekan lalu menolak permintaan Gedung Putih untuk bantuan darurat sebesar US$106 miliar, terutama untuk Ukraina dan Israel. Konservatif mengatakan mereka akan menolak paket bantuan untuk sekutu asing yang dekat jika Demokrat dan Gedung Putih tidak setuju dengan reformasi imigrasi yang mencakup perubahan keamanan di perbatasan AS-Meksiko yang sensitif secara politis.

Lebih luas, sayap kanan Partai Republik, yang dipimpin oleh kandidat presiden 2024 Donald Trump, secara dramatis telah kecewa terhadap perjuangan Ukraina. Senator JD Vance, sekutu dekat Trump, menyatakan bahwa yang terbaik untuk Amerika adalah menerima bahwa Ukraina harus menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia dan mengakhiri perang ini. 

Vance menolak peringatan Gedung Putih bahwa membiarkan Rusia menang di Ukraina akan membahayakan negara-negara Eropa Timur lainnya, termasuk anggota NATO. Vance juga menegaskan bahwa tidak boleh ada "cek kosong" untuk Ukraina dan bahwa perlu dijelaskan apa ambisi yang akan dicapai dengan alokasi anggaran yang diajukan. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya