Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
LEBIH dari 2.000 orang pasukan Israel cacat dan diakui sebagai penyandang disabilitas sejak peristiwa penyerbuan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu. Selama dua bulan membombardir Gaza , Israel belum bisa memenangkan pertempuran dengan para mujahidin Palestina.
“Kami belum pernah mengalami hal seperti ini,” jelas Limor Luria, kepala departemen rehabilitasi di Kementerian Pertahanan Israel dikutip dari media Israel ynet, Sabtu, 9 Desember 2023.
Ia menyebutkan, jumlah kumulatif sejak tanggal 7 Oktober sangatlah besar, mencapai lebih dari 2.000 tentara, polisi dan anggota pasukan keamanan lainnya. Mereka, kata Luria, telah secara resmi diakui sebagai penyandang disabilitas IDF yang diterima oleh Kementerian Pertahanan.
Baca juga : 21 Tentara Israel Tewas Akibat Perang Darat di Gaza
Dari ribuan tentara yang cacat, kata Luria, lebih dari 58% korban yang dirawatnya mengalami luka parah di tangan dan kaki, dan kerap memerlukan tindakan amputasi atau pemotongan anggota bagian tubuh. "Sekitar 12% adalah luka dalam," imbuhnya.
Ada juga cedera kepala dan mata, dan sekitar 7% luka jiwa, jumlah yang mereka yakini akan terus meroket. “Asumsinya adalah setiap orang yang terluka di badannya juga terluka di pikirannya, dan juga karena luka mental selalu terjadi berbulan-bulan atau lebih setelah perang,” sergahnya.
Senada, Ketua Organisasi Penyundang Disabilitas IDF, pengacara Idan Kaliman, memberikan gambaran serupa.
Baca juga : Tentara Israel Rampok Uang dan Emas Warga Gaza Senilai Rp387 Miliar
“Israel sedang memasuki peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di tingkat dunia, dan bahkan sebelum kita berbicara tentang warga sipil yang dianggap sebagai korban permusuhan. Ada banyak sekali orang yang terluka di sini," cetusnya.
Menurutnya, sejak Sabtu 7 Oktober hingga Kamis di minggu yang sama, lebih dari 100.000 orang memasuki Jalur Gaza untuk melakukan perlawanan, penyelamatan dan bantuan warga sipil serta penanganan jenazah.
"Mereka membayangkan pemandangan yang mengerikan. Sekalipun hanya 10% yang menderita pascatrauma, kami mencapai jumlah yang sangat besar, dan itu hanya dalam waktu satu minggu," bebernya.
Baca juga : Hamas Serukan Penyelidikan Atas 'Eksekusi' yang Dituduhkan Pada Israel
Israel mendampingi sekitar 60.000 penyandang disabilitas IDF (sebelum perang) di Organisasi Penyandang Disabilitas IDF dan Divisi Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Sebanyak 50% dari mereka dianggap warga negara lanjut usia, dan merupakan pasukan dari perang lama. Namun, perang saat ini secara signifikan mengubah struktur komunitas ini.
“Kami menerima sejumlah besar generasi muda dan untuk pertama kalinya juga sejumlah besar pejuang perempuan, sebuah perjuangan yang belum kami ketahui secara mendalam hingga saat ini dan kami harus mempelajarinya,” kata Luria.
Baca juga : 6.125 Luka dan 2.005 Tentara Israel Cacat Permanen
Ia mengatakan, perang ini dan sebelumnya di Palestina sangat berbeda. Hal itu secara tidak langsung menggambarkan betapa perlawanannya perlawanan rakyat Palestina setelah perang genderang Badai Al-Aqsa ditabuh pada 7 Oktober 2023 lalu.
"Jika pada perang sebelumnya kami menunggu orang datang kepada kami, kali ini keadaannya berbeda. Kami tiba bersama tentara kami di 16 rumah sakit. Kami memiliki paket bantuan untuk mereka dan anggota keluarga yang diberikan selama empat bulan," urainya.
Tidak hanya merawat mereka yang terluka, Luria juga menawarkan perawatan psikologis kepada anggota keluarga korban. Namun kenyataannya banyak dari mereka yang tidak bisa menerima perawatan tersebut saat ini karena mereka adalah penyintas.
Baca juga : 32 Bayi Kritis Terlantar di RS Al Shifa Gaza Akibat Perintah Evakuasi Paksa Tentara Israel
Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Hamas Palestina berakhir setelah berlangsung selama sepekan.
Sedikitnya 17.487 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 46.480 lainnya terluka akibat serangan-serangan tanpa henti Israel dari udara dan darat di daerah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas. IDF mengatakan, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang, namun diyakini lebih besar. (Z-4)
HUBUNGAN Australia dan Israel kian meruncing setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan serangan verbal terhadap Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
PROPOSAL gencatan senjata Jalur Gaza, Palestina, disetujui Hamas. Para mediator menunggu tanggapan Israel atas rencana gencatan senjata tersebut.
PRESIDEN Palestina Mahmoud Abbas menandatangani dekret yang membentuk komite penyusun konstitusi sementara sebagai langkah awal transisi menuju status negara penuh.
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
PROPOSAL gencatan senjata Jalur Gaza, Palestina, disetujui Hamas. Para mediator menunggu tanggapan Israel atas rencana gencatan senjata tersebut.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved