Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel tiba di Doha, Qatar, untuk membahas fase selanjutnya dari kesepakatan antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Ini disampaikan seorang sumber yang mengetahui kunjungan tersebut mengatakan pada Selasa (28/11).
Para pemimpin Badan Intelijen Pusat AS dan Mossad Israel dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa para pejabat Mesir juga ikut ambil bagian.
"Direktur CIA dan direktur Badan Intelijen Nasional Israel berada di Doha untuk bertemu dengan perdana menteri Qatar," kata sumber tersebut kepada AFP. ia meminta tidak disebutkan namanya karena sensitivitas pembicaraan tersebut.
Baca juga: Kesaksian Anak Palestina yang Ditahan Israel, Disiksa, Dipukul, Dibiarkan Kelaparan
Diskusi tersebut bertujuan, "Melanjutkan kemajuan dari perjanjian jeda kemanusiaan yang diperpanjang dan memulai diskusi lebih lanjut mengenai fase selanjutnya dari kesepakatan potensial," kata sumber itu.
Qatar telah terlibat dalam negosiasi yang intens, dengan dukungan dari Mesir dan Amerika Serikat, untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza yang semula dijadwalkan berlangsung selama empat hari. Negara Teluk yang kaya gas itu mengumumkan pada Senin malam, hari berakhirnya gencatan senjata, bahwa perundingan yang sukses dengan Israel dan Hamas telah menghasilkan perpanjangan dua hari.
Baca juga: Tahanan Palestina Mengaku Disiksa selama di Penjara Israel
Selama jeda empat hari awal, 50 sandera sipil--semua perempuan dan anak-anak--dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel. Sumber informasi tersebut mengatakan bahwa direktur CIA Bill Burns dan kepala Mossad David Barnea akan mengadakan serangkaian pertemuan yang diprakarsai oleh perdana menteri Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha untuk membahas potensi kesepakatan setelah perpanjangan dua hari.
Pada Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan mediator akan menggunakan perpanjangan waktu tersebut untuk mengupayakan gencatan senjata berkelanjutan antara Israel dan Hamas. "Fokus utama kami saat ini, dan harapan kami, ialah mencapai gencatan senjata berkelanjutan yang akan mengarah pada negosiasi lebih lanjut dan pada akhirnya mengakhiri perang ini," kata Majed Al Ansari kepada wartawan.
Baca juga: Iran Ingin Bersama Turki Bentuk Respons Bersama terhadap Perang Gaza
"Namun, kami bekerja dengan semua yang kami miliki. Dan yang kami miliki saat ini ialah ketentuan dalam perjanjian yang memungkinkan kami untuk memperpanjang hari kerja selama Hamas dapat menjamin pembebasan setidaknya 10 sandera."
Ansari membenarkan gencatan senjata akan dilanjutkan dengan pembebasan 20 sandera lain. "Kami berharap dalam 48 jam ke depan kami akan mendapatkan lebih banyak informasi dari Hamas mengenai sandera lain," tambahnya.
Juru bicara itu mengatakan pelanggaran minimal dalam beberapa hari terakhir tidak merusak esensi perjanjian. Qatar telah mengadakan negosiasi paralel antara Hamas dan negara-negara lain yang menghasilkan pembebasan 17 warga Thailand, satu orang Filipina, dan satu orang berkewarganegaraan ganda Rusia-Israel.
Sebelum Jumat, hanya empat sandera yang dibebaskan oleh Hamas. Korban kelima telah diselamatkan oleh pasukan Israel dan dua lainnya ditemukan tewas.
Israel mengatakan sekitar 240 sandera ditangkap ketika kelompok bersenjata Hamas menyerbu perbatasan militer Gaza pada 7 Oktober dan melancarkan serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu. Israel mengatakan serangan itu menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan kampanye pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Gaza yang dikuasai Hamas. Menurut pemerintah Hamas, serangan Israel menewaskan hampir 15.000 orang. Kebanyakan dari mereka ialah wanita dan anak-anak. (AFP/Z-2)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved