Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polusi Udara Bunuh Ratusan Ribu Orang Eropa sepanjang 2021

Wisnu Arto Subari
24/11/2023 21:30
Polusi Udara Bunuh Ratusan Ribu Orang Eropa sepanjang 2021
Foto diambil pada 17 Januari 2023, awan uap besar keluar dari cerobong asap pembangkit listrik tenaga batu bara di Niederaussem, Jerman.(AFP/Ina Fassbender.)

POLUSI partikel halus menyebabkan kematian lebih dari 250.000 orang di Uni Eropa pada 2021. Ini menurut laporan Badan Lingkungan Eropa (EEA) yang diterbitkan Jumat (24/11).

Materi partikulat halus atau PM2.5 adalah istilah untuk partikulat halus yang biasanya merupakan produk sampingan dari knalpot mobil atau pembangkit listrik tenaga batu bara. Ukurannya yang kecil memungkinkan bakteri tersebut masuk jauh ke dalam saluran pernapasan sehingga memperburuk risiko bronkitis, asma, dan penyakit paru-paru.

"Menurut perkiraan terbaru EEA, setidaknya 253.000 kematian di UE pada 2021 disebabkan oleh paparan polusi materi partikulat halus (PM2.5) di atas konsentrasi yang direkomendasikan WHO," kata kelompok tersebut.

Baca juga: Perubahan Iklim Dituding Penyebab Kekeringan Ekstrem di Irak, Iran, Suriah

EEA menambahkan bahwa kematian tersebut, "Dapat dihindari jika konsentrasi partikel halus memenuhi rekomendasi WHO." Angka tersebut meningkat dibandingkan 2020, ketika partikel halus dikaitkan dengan kematian dini 238.000 orang.

EEA mengatakan peningkatan tersebut dapat dijelaskan oleh meningkatnya paparan terhadap polutan dan sedikit peningkatan angka kematian di Eropa, terutama akibat covid-19. Sebaliknya, tren jangka panjang sebagian besar tetap positif. 

Baca juga: Rencana Produsen Bahan Bakar Fosil Ancam Batas Pemanasan Global

Antara 2005 dan 2021, jumlah kematian dini akibat polusi partikel halus turun sebesar 41 poin, menurut laporan tersebut. "Meskipun ada kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir, dampak polusi udara terhadap kesehatan kita masih terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kematian dan penyakit yang disebabkan oleh polusi udara," kata Leena Yla-Mononen, Direktur Eksekutif EEA, dalam penyataan.

Untuk polutan lain, kematian dini akibat paparan nitrogen dioksida (NO2) juga mengalami sedikit peningkatan dibandingkan 2020 mencapai 52.000 pada 2021. Sementara itu, kematian akibat paparan ozon (O3)--yang sebagian besar disebabkan lalu lintas jalan raya dan aktivitas industri--diperkirakan menyebabkan 22.000 kematian dini, sedikit menurun dibandingkan 2020.

Badan itu tidak menjumlahkan angka-angka tersebut, karena mereka yakin hal ini akan menyebabkan kematian dihitung dua kali. Namun, mereka menekankan bahwa polusi udara masih menjadi ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan masyarakat Eropa. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya