Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Umat Muslim Belanda Kaget dengan Wilders Menang Pemilu

Cahya Mulyana
24/11/2023 10:30
Umat Muslim Belanda Kaget dengan Wilders Menang Pemilu
Pemimpin PVV, yang memenangi Pemilu Belanda, Geert Wilders(AFP/JOHN THYS)

UMAT Islam di Belanda terkejut dengan kemenangan kelompok sayap kanan yang dipimpin Geert Wilders dalam pemilu. Pasalnya, Wilders menyerukan pelarangan masjid dan Al-Qur'an di Belanda.

Wilders dan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinnya memenangkan 37 dari 150 kursi di parlemen Belanda, jauh di atas kombinasi Partai Buruh/Hijau dan kubu konservatif pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte yang akan mengakhiri masa jabatannya.

“Hasil pemilu ini mengejutkan bagi Muslim Belanda. Kami tidak menyangka partai dengan program yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar supremasi hukum akan menjadi begitu besar,” kata tokoh organisasi Muslim Belanda Muhsin Koktas.

Baca juga: Warga Belanda Gelar Demonstrasi Pascakemenangan Wilders di Pemilu

Muslim berjumlah sekitar 5% dari populasi Belanda yang berjumlah hampir 18 juta orang. 

“Ini adalah pukulan yang harus saya proses,” kata Abessamad Taheri, seorang pekerja komunitas berusia 45 tahun di lingkungan multietnik Schilderswijk di Den Haag.

Taheri mengatakan pemungutan suara tersebut mengirimkan pesan yang berbeda kepada umat Islam Belanda. 

Baca juga: Partai Sayap Kanan yang Anti-Islam di Ambang Kemenangan di Pemilu Belanda

“Sebagian pesannya adalah banyak orang xenofobia dan tidak menginginkan orang asing atau Muslim. Namun pesan lainnya adalah masyarakat sangat kecewa dengan kepemimpinan Rutte selama 13 tahun,” katanya.

Namun, Taheri, seorang anggota Partai Buruh, mengatakan dia tidak bisa memisahkan hal itu dari semua hal buruk yang dikatakan Wilders tentang pelarangan jilbab dan penutupan masjid.

Setelah kemenangannya yang mengejutkan itu, Wilders menginginkan menjadi perdana menteri bagi seluruh rakyat Belanda. Namun, hal itu tampaknya tidak banyak meredakan kekhawatiran yang dialami umat Muslim.

Beberapa orang di Belanda berpendapat sistem pemerintahan koalisi Belanda mengharuskan Wilders berkompromi dengan kelompok lawan. Itu memungkinkan regulasi yang lahir atas kesepakatan banyak kelompok.

“Dia tidak akan membuat undang-undang sendirian (karena partai lain) akan bergabung dan mereka harus bekerja sama. Jadi semua akan baik-baik saja,” kata Kemal Yildiz, 54. (CNA/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya