Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RAJA Yordania Abdullah II memperingatkan kelanjutan serangan Israel di Jalur Gaza dapat menyebabkan perluasan konflik di kawasan tersebut. Pernyataan itu muncul di tengah jumlah korban tewas dari kebiadaban Israel melampaui 13 ribu orang.
Abdullah II menyampaikan pesannya tersebut saat menerima Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Amman. Dia menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza, sekaligus melindungi warga sipil dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa gangguan.
Dia mengatakan kelanjutan perang mengerikan yang dilancarkan Israel di Gaza dan pelanggaran hukum internasional di Tepi Barat dan Yerusalem akan menyebabkan ledakan situasi di seluruh kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Houthi Bajak Kapal Israel dan Tahan 25 Awaknya
Von der Leyen mengatakan dia akan bekerja sama dengan Yordania dalam memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, dan mengutuk kekerasan yang tidak dapat diterima oleh ekstremis di Tepi Barat.
“Kami sepakat bahwa siklus kekerasan perlu diputus, dan solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian," tambahnya.
Baca juga: Tentara Israel Ungkap Rekaman Sandera di Rumah Sakit Gaza
Von der Leyen tiba di Yordania setelah kunjungannya ke Mesir, di mana dia bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Israel telah membunuh 13 ribu warga Palestina, termasuk 5.500 anak-anak dan 3.500 wanita, dalam serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.
Sementara itu, jumlah korban tewas resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel yang tiada henti terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.
Tel Aviv menolak seruan gencatan senjata hingga pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya hanya akan menyetujui gencatan senjata sementara dan hanya sebagai imbalan atas kembalinya sandera. (Anadolu/Z-3)
Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengawali pertemuan dengan perbincangan dua mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral para menteri.
Raja Abdullah II dari Yordania menjadi pemimpin Arab pertama yang bertemu dengan Presiden Donald Trump sejak masa jabatan kedua Trump dimulai.
Presiden Donald Trump kembali menegaskan rencananya untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi dua juta warga Palestina ke negara-negara lain, termasuk Yordania dan Mesir.
Ratu Rania tampak sangat bahagia dan penuh kasih setelah putra sulungnya, Pangeran Mahkota Hussein, dan istrinya, Putri Rajwa, menyambut kelahiran Putri Iman.
Raja Abdullah II dari Yordania menyatakan upaya diplomatik negaranya memiliki dampak positif dan menegaskan kewajiban Yordania untuk mendukung Palestina.
Dalam pertemuan dengan Joe Biden, Raja Abdullah II Yordania memohon untuk gencatan senjata penuh guna mengakhiri konflik di Gaza.
KELOMPOK aktivis Palestine Action dilaporkan meluncurkan situs web rahasia bernama Direct Action Training untuk merekrut anggota baru.
TONY Blair Institute dikaitkan dengan proyek yang dikecam luas karena mengusulkan pembersihan etnis di Jalur Gaza dengan melibatkan pembangunan kembali daerah kantong pantai itu.
FILM Gaza: Doctors Under Attack tentang dokter-dokter di Gaza yang disasar Israel menuai sorotan tajam setelah penayangannya dibatalkan BBC. Channel 4 lantas menayangkannya.
PRESIDEN Amerika Serikat, Donald Trump, pernah mengutarakan keinginannya “mengambil alih” Gaza.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved