Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Buka Akses Bantuan Gaza, Petinggi PBB Berangkat ke Timur Tengah 

Zubaedah Hanum
16/10/2023 21:07
Buka Akses Bantuan Gaza, Petinggi PBB Berangkat ke Timur Tengah 
Sejumlah truk pengangkut bantuan kemanusiaan yang tertahan di perbatasan Gaza-Mesir, Minggu (15/10).(AFP/Ali Moustafa)

KEPALA Kemanusiaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths bersiap pergi ke Timur Tengah pada hari Selasa, 17 Oktober 2023, besok, untuk mencoba membantu menegosiasikan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina.

Akses bantuan kemanusiaan WHO dan sejumlah negara ke wilayah kantong Palestina saat ini diblokade dan terkepung di perbatasan Rafah dengan Mesir.

"Kami membutuhkan akses terhadap bantuan. Kami sedang melakukan diskusi mendalam dengan Israel, Mesir, dan pihak lain," kata Griffiths dalam pernyataan video, dikutip dari AFP, Senin (16/10).

Baca juga : 1.000 Warga Gaza Masih Berada di Bawah Reruntuhan Bangunan

Hingga saat ini, Israel mengatakan tidak ada gencatan senjata sementara yang mengizinkan masuknya bantuan atau orang asing keluar dari Jalur Gaza. Hal itu meningkatkan kekhawatiran atas situasi kemanusiaan mengerikan yang dihadapi jutaan warga Palestina yang terjebak di wilayah yang dibombardir berhari-hari oleh Israel, ditambah dengan blokade obat, air dan listrik.

“Saya sendiri akan berangkat besok ke wilayah tersebut untuk mencoba membantu perundingan, mencoba memberikan kesaksian dan menyatakan solidaritas dengan keberanian luar biasa dari ribuan pekerja bantuan yang tetap bertahan,” katanya.

Baca juga : Arab Saudi Desak Israel Setop Bom Gaza dan Berikan Palestina Haknya

Informasi yang diterima AFP mengatakan, koordinator bantuan darurat PBB diperkirakan tiba di Kairo pada Selasa dan perjalanannya ke wilayah tersebut, termasuk Israel, akan berlangsung selama beberapa hari.

Bantuan obat dan alat kesehatan dari WHO untuk Gaza tiba di Bandara Arish, Mesir, sejak 15 Oktober 2023. (Sumber : AFP/Ali Moustafa)

 

Ribuan warga sipil jadi korban

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah pejuang kelompok Islam Palestina menerobos perbatasan yang dijaga ketat pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Terkejut akibat serangan paling mematikan dalam sejarah agresinya ke Palestina, Israel membalas dengan perang. Pengeboman dilakukan tanpa henti di Jalur Gaza yang meratakan lingkungan sekitar dan menewaskan sedikitnya 2.750 orang, yang sebagian besar justru warga sipil.

Israel mengatakan, sebanyak 199 orang warganya dipastikan telah diculik oleh Hamas. Mereka meminta Hamas menyerahkan para sandera. Jika tidak, blokade air, obat dan listrik di Gaza akan berlanjut.

Tentara Israel telah memerintahkan penduduk di bagian utara Jalur Gaza yang berjumlah hampir setengah dari 2,4 juta penduduknya, untuk menuju ke selatan menuju tempat yang aman, menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.

Namun, PBB menentang evakuasi tersebut. “Anda (Israel) tidak bisa meminta orang-orang untuk keluar dari bahaya tanpa membantu mereka melakukannya, pergi ke tempat-tempat pilihan mereka di mana mereka ingin aman, dan dengan bantuan kemanusiaan yang mereka perlukan untuk melakukan perjalanan dengan aman,” kata Griffiths. (Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya