Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Turki Gempur Suriah dari Udara, Balas Bom Bunuh Diri di Ankara

Ferdian Ananda Majni
07/10/2023 16:51
Turki Gempur Suriah dari Udara, Balas Bom Bunuh Diri di Ankara
Asap mengepul dari fasilitas minyak Babasi di pedesaan al-Qahtaniya yang dikuasai Kurdi di Suriah pada 6 Okto(AFP/Delil Souleiman)

TURKI telah meluncurkan gelombang serangan udara baru terhadap target-target Kurdi di Suriah sebagai pembalasan atas serangan bom bunuh diri di Ankara.

Pengumuman ini muncul hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Hakan Fidan membahas penembakan jatuh pesawat nirawak tempur Turki yang terlibat dalam operasi di Suriah dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Kementerian Pertahanan Turki menyebut mereka telah menyerang 15 target Kurdi di Suriah Utara pada Jumat (6/10) malam dengan pasokan amunisi dalam jumlah maksimum.

Target-target tersebut termasuk markas dan tempat penampungan pasukan Kurdi yang diandalkan oleh Amerika Serikat untuk memerangi kelompok ISIS di Suriah.

Serangan udara di Suriah terus berlanjut

Fidan menjelaskan kepada Blinken bahwa serangan udara Ankara di Suriah akan terus berlanjut dengan tekad yang kuat meskipun ada serangan pesawat nirawak pada hari Kamis tersebut.

Turki meningkatkan serangan udara lintas batas terhadap target-target Kurdi di Suriah Timur Laut dan Irak Utara sebagai pembalasan atas pengeboman di Ankara yang melukai dua orang polisi pada Minggu lalu.

Cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) (terdaftar sebagai kelompok teror oleh Ankara dan sekutu-sekutu Baratnya) mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pertama yang menghantam Ibu Kota Turki sejak tahun 2016.

Turki menyimpulkan bahwa dua penyerang yang tewas dalam serangan di Ankara berasal dari Suriah.

Turki targetkan fasilitas minyak dan energi

Operasi Turki di Suriah terutama menargetkan fasilitas-fasilitas minyak dan energi lainnya yang dikuasai oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Kelompok ini merupakan bagian integral dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh Amerika Serikat (AS). Tentara de facto Kurdi di wilayah tersebut yang memelopori pertempuran untuk mengusir jihadis ISIS dari wilayah tersebut pada tahun 2019.

SDF menyatakan delapan warga sipil termasuk di antara 15 orang yang dikonfirmasi terbunuh dalam dua hari pertama serangan Turki.

Dukungan Amerika Serikat untuk YPG telah meningkatkan tensi hubungan Ankara dengan Washington sejak kekalahan para jihadis.

Washington mengatakan bahwa sebuah jet tempur F-16 menembak jatuh pesawat nirawak Turki setelah pesawat tersebut berada cukup dekat dengan posisi AS yang mendukung para pejuang Kurdi sehingga dianggap sebagai ancaman keamanan.

Blinken juga menyoroti perlunya mengkoordinasikan dan mendamaikan kegiatan-kegiatan tersebut. Pernyataan ini disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, setelah melakukan pembicaraan dengan Fidan. (AFP/Z-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya