Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Beberapa Negara Eropa Ukir Rekor Suhu Terpanas

Cahya Mulyana
30/9/2023 09:00
Beberapa Negara Eropa Ukir Rekor Suhu Terpanas
Dua orang berjemur di Guethary, Prancis.(AFP/GAIZKA IROZ)

AUSTRIA, Prancis, Jerman, Polandia, dan Swiss mengumumkan rekor suhu terpanas pada September, tepatnya, Jumat (29/9). Tahun ini pun diperkirakan akan menjadi yang terpanas dalam sejarah umat manusia seiring dengan semakin cepatnya perubahan iklim.

Cuaca hangat di luar musimnya di Eropa terjadi pada tahun ini. Pemantau iklim Uni Eropa mengatakan suhu global pada musim panas di belahan bumi utara merupakan rekor terpanas.

Otoritas cuaca Prancis, Meteo-France, mengatakan rata-rata suhu di negara itu pada September berkisar pada 21,5 derajat Celcius, antara 3,5 derajat Celcius dan 3,6 derajat Celcius di atas periode referensi 1991-2020.

Baca juga: Ilmuwan Jepang Temukan Mikroplastik di Awan

Suhu rata-rata di Prancis telah melebihi norma bulanan secara konsisten selama hampir dua tahun. 

Sementara di Jerman, kantor cuaca DWD mengatakan bulan ini adalah terpanas sejak pencatatan dimulai, hampir 4 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu dasar pada 1961-1990.

Institut cuaca Polandia juga mengumumkan suhu September 3,6 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata dan merupakan terpanas sejak pencatatan dimulai lebih dari 100 tahun yang lalu. Badan cuaca nasional di negara-negara Alpen, Austria dan Swiss, juga mencatat suhu rata-rata terpanas pada September.

Baca juga: Saat Suhu Meningkat, Petani Sicily Beralih ke Buah-Buahan Eksotis

Itu sehari setelah sebuah penelitian mengungkapkan gletser Swiss kehilangan 10% volumenya dalam dua tahun di tengah pemanasan ekstrem. 

Lembaga cuaca nasional Spanyol dan Portugis memperingatkan suhu hangat yang tidak normal akan terjadi akhir pekan ini.

Suhunya mencapai 35 derajat Celcius di beberapa bagian Spanyol selatan pada Jumat (29/9). 

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan suhu global menjadi lebih tinggi, dengan pemanasan dunia sekitar 1,2 derajat Celcius dibandingkan suhu pada masa pra-industri.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa mengatakan tahun ini kemungkinan akan menjadi tahun terpanas yang pernah dialami umat manusia. Suhu yang lebih tinggi kemungkinan akan segera terjadi karena fenomena El Nino yang menghangatkan perairan di Pasifik bagian selatan dan sekitarnya.

Gangguan terhadap sistem iklim Bumi membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, dan badai menjadi lebih sering dan intens, sehingga menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan harta benda.

Para pemimpin dunia akan berkumpul di Dubai mulai 30 November untuk menghadiri pembicaraan untuk mengurangi dampak terburuk perubahan iklim, termasuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celcius, yang merupakan tujuan penting Perjanjian Paris 2015.

Mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global terutama dengan menghentikan konsumsi gas, minyak, dan batu bara yang menimbulkan polusi pendanaan iklim dan peningkatan kapasitas energi terbarukan akan menjadi inti diskusi.

“Sampai kita mencapai netralitas karbon, rekor suhu panas akan dipecahkan secara sistematis minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun,” kata pemimpin penulis laporan iklim PBB, Francois Gemenne. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya