Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BARU berusia 3 pekan, seekor jerapah di Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS) sukses mencuri perhatian berkat karakteristik uniknya, tidak memiliki bintik.
Direktur Kebun Binatang Bright, David Bright, menyebut jerapah yang sangat langka itu lahir pada 31 Juli dan saat ini sudah memiliki tinggi 183 centimeter.
Bright mengatakan jerapah betina itu berwarna cokelat solid tanpa ciri khas spesiesnya yang membantu mereka melakukan kamuflase di alam liar.
Baca juga: Spesies Baru Ular Ditemukan di Peru, Diberi Nama dari Harrison Ford
Jerapah itu merupakan yang pertama dilahirkan tanpa bintik sejak 1972 di Jepang.
Bayi jerapah itu belum diberi nama. Namanya akan dipilih dari sejumlah nama yang diusulkan netizen lewat laman Facebook kebun binatang itu.
"Dia tumbuh di bawah asuhan induknya yang penuh kasih dan para staf kebun binatang," ungkap Bright sembari menambahkan sorotan media akan membuat banyak orang memperhatikan ancaman yang dihadapi jerapah di alam liar.
Baca juga: Kepunahan Badak Jawa dan Sumatra tidak Terhindarkan
Pendiri kebun binatang itu, Tony Bright, mengatakan, "Populasi jerapah di alam liar perlahan mendekati kepunahan dengan 40% populasi jerapah luar hilang dalam tempo 3 dekade terakhir. (AFP/Z-1)
Seekor anak gajah jantan dan seekor anak jerapah jantan itu lahir bersamaan pada 5 September 2022 lalu.
Anggrek biru (Dendrobium azureum Schuit), spesies langka dan endemik yang hanya ditemukan di Cagar Alam Pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Undur-undur laut, atau dikenal juga sebagai mole crab, merupakan krustasea kecil penghuni pantai berpasir.
Perubahan iklim membuat serangga harus beradaptasi. Bagi yang bisa, mereka bertahan. Tapi bagi yang tidak, mereka akan punah.
Fosil tengkorak dinosaurus yang diperkirakan berusia sekitar 200 juta tahun berhasil ditemukan di wilayah Lufeng, barat daya Tiongkok.
Peneliti dalam ekspedisi di Peru menemukan 27 spesies hewan baru, termasuk ikan berkepala aneh dan tikus semi-akuatik.
Sebelum nama Charles Darwin dikenal luas sebagai tokoh utama dalam teori evolusi, gagasan tentang perubahan spesies seiring waktu sudah mulai muncul sejak abad ke-18.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved