Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS, Tiongkok, Hingga Irak Rasakan Dampak Perubahan Iklim

Cahya Mulyana
20/7/2023 14:20
AS, Tiongkok, Hingga Irak Rasakan Dampak Perubahan Iklim
Seorang anak laki-laki di Tiongkok mengenakan topi untuk melindungi dari panas matahari.(AFP/MAY JAMES)

ITALIA memutuskan 23 kotanya dalam status siaga merah karena suhu panas yang semakin tinggi pada Rabu (19/7). Dampak pemanasan global lainnya juga menimbulkan panas ekstrem, kebakaran hutan hingga banjir di Amerika Serikat (AS) serta Tiongkok.

Gelombang panas turut dirasakan penduduk di daratan Eropa selatan selama puncak musim turis musim panas, memecahkan rekor, termasuk di Roma dan membawa peringatan tentang peningkatan risiko kematian.

Kebakaran hutan terjadi pada hari ketiga di sebelah barat ibu kota Yunani, Athena, dan petugas pemadam kebakaran berlomba untuk menjauhkan api dari kilang pesisir.

Disebarkan oleh angin yang tidak menentu, api telah memusnahkan puluhan rumah, memaksa ratusan orang mengungsi dan menyelimuti daerah itu dengan asap tebal. Suhu bisa naik hingga 43 derajat celcius pada Kamis (20/7).

Baca juga: Setengah Lautan di Dunia Berubah Warna Akibat Perubahan Iklim

Badai Tropis Calvin bahkan menghantam Hawaii, Amerika Serikat dan meningkatkan potensi banjir bandang serta ombak berbahaya di Big Island. Di Texas, setidaknya sembilan narapidana di penjara tanpa AC yang menyebabkan serangan jantung dengan 14 lainnya meninggal tanpa diketahui penyebabnya.

Ibu kota Tiongkok, Beijing, mencetak rekor baru dengan suhu di atas 35 derajat celcius selama 28 hari berturut-turut. Di Jerman, gelombang panas memicu diskusi tentang apakah tempat kerja harus memberlakukan tidur siang bagi pekerja.

Baca juga: Keliling Eropa, Joe Biden Fokus pada Isu Ukraina, Swedia Hingga Perubahan Iklim

Di Korea Selatan, hujan lebat mengguyur wilayah tengah dan selatan sejak pekan lalu. Ada 14 kematian terjadi di underpass di kota Cheongju, di mana lebih dari selusin kendaraan terendam pada hari Sabtu ketika tanggul sungai runtuh. Di provinsi tenggara Gyeongsang Utara, 22 orang tewas, banyak dari tanah longsor dan aliran air yang deras.

Lalu di Basra, Irak, dengan populasi sekitar empat juta, dilanda suhu mencapai 50 derajat celcius. Sementara di Mosul, para petani mengatakan panen gagal karena panas dan kekeringan.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, akan membuat gelombang panas lebih sering terjadi, parah dan mematikan dan telah meminta pemerintah untuk mengurangi emisi secara drastis. (AFP/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya