Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAWAS senjata kimia dunia, Jumat (7/7), mengatakan seluruh pasokan senjata kimia di dunia telah dihancurkan setelah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan mereka telah menghancurkan senjata kimia terakhir mereka.
Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa Depot Militer Blue Grass di Kentucky telah memusnahkan pasokan mereka yang telah berusia satu dekade, menyelesaikan upaya yang dimulai pada 1997 untuk membebaskan dunia dari senjata kimia.
"Akhir dari upaya penghancuran senjata kimia terdaftar adalah tongfgak sejarah," ujar Ketua Organisasi Pembatasan Senjata Kimia (OPCW) Fernando Arias dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca juga: Pelaku Penembakan yang Tewaskan 23 Orang di El Paso Divonis 90 Kali Hukuman Seumur Hidup
Organisasi yang bermarkas di Den Haag itu mengatakan langkah AS, yang merupakan pemilik senjata kimia terakhir, menyatakan semua pasokan senjata kimia telah habis berarti tidak ada lagi senjata kimia di dunia.
Meski begitu, penggunaan senjata kimia di beberapa saat terakhir berarti dunia harus terus waspada, ungkap OPCW.
Baca juga: Gagal atasi Persoalan Imigran, PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri
OPCW, dalam beberapa tahun terakhir, menuding Suriah melancarkan serangan senjata kimia dalam perang sipil di negara itu. Lembaga pemenang Hadiah Nobel itu juga menyelidiki penggunaan senjata kimia era Uni Soviet terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris dan musuh Kremlin Alexei Navalny di Rusia. (AFP/Z-1)
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved