Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kecam Pembuangan Air Fukushima, Tiongkok akan Hentikan Impor Makanan Laut dari Jepang

Ferdian Ananda
07/7/2023 14:03
Kecam Pembuangan Air Fukushima, Tiongkok akan Hentikan Impor Makanan Laut dari Jepang
Masyarakat dari negara-negara sekitar Jepang menentang rencana pelepasan air limbah Fukushima ke laut.(AFP)

OTORITAS bea cukai Tiongkok mengatakan pihaknya akan melarang impor makanan dari 10 prefektur Jepang. Tindakan diambil setelah adanya rencana Jepang melepaskan air limbah nuklir Fukushima yang telah diolah ke laut.

Pembuangan akumulasi air dari fasilitas nuklir Fukushima yang hancur selama puluhan tahun telah direncanakan di Jepang dan disetujui oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sebagai memenuhi standar global. Pelepasan tersebut diperkirakan akan dimulai pada musim panas ini.

Namun, rencana itu ditentang oleh beberapa negara tetangga di kawasan. Bahkan Beijing secara vokal mengutuk rencana tersebut, dan juga beberapa orang di Fukushima, terutama komunitas nelayan yang khawatir pelanggan akan menghindari hasil tangkapan mereka.

Baca juga: PBB Restui Pelepasan Limbah Nuklir Jepang ke Samudera Pasifik

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan laporan IAEA tidak dapat digunakan sebagai lampu hijau untuk rencana pelepasan air dan memperingatkan akan adanya risiko yang tidak diketahui terhadap kesehatan manusia.

Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok mengatakan rencana untuk membuang air dari bencana nuklir 2011 tidak sepenuhnya mencerminkan pendapat para ahli. Karena itu, mereka akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan konsumen Tiongkok.

Baca juga: Jepang Siap Buang Air Olahan Limbah Nuklir Fukushima ke Laut

Sudah 12 Tahun

Sebenarnya, Tiongkok pertama kali memberlakukan larangan impor makanan dari 10 prefektur Jepang 12 tahun yang lalu setelah terjadinya bencana nuklir dan pelepasan bahan radioaktif di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di timur laut Jepang pada bulan Maret 2011.

Hal ini termasuk memperpanjang larangan impor dari 10 prefektur Jepang, termasuk Fukushima, dan juga memutuskan untuk menyaring sepenuhnya semua pengiriman dari wilayah lain. Makanan dari daerah lain di Jepang, terutama produk akuatik yang dapat dimakan, juga akan menerima penyaringan ketat 100 persen terhadap dokumen sertifikasi dan diperiksa.

"Bea Cukai Tiongkok akan terus memperkuat deteksi dan pemantauan zat radioaktif, memastikan keamanan makanan Jepang yang diekspor ke Tiongkok, dan secara ketat mencegah impor produk berisiko," kata badan bea cukai pada Jumat, (7/7).

Pihaknya juga akan mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi dan mengambil tanggung jawab mutlak kepada konsumen domestik sebagai prinsip.

Pada hari Selasa, Badan Energi Atom Internasional menyetujui rencana Jepang untuk melepaskan air tersebut. Mereka mengatakan bahwa air tersebut telah memenuhi standar internasional.

Namun, Otoritas Energi Atom Tiongkok menanggapi laporan tersebut, mereka menegaskan lebih dari 70 persen air yang terkontaminasi nuklir tidak memenuhi batas pembuangan setelah melalui sistem penyaringan dan memerlukan pengolahan lebih lanjut.

"Pembuangan air yang terkontaminasi nuklir dari Jepang ke laut telah menjadi fokus perhatian global," tambah bea cukai Cina.

"Hal ini juga menyebabkan konsumen Tiongkok khawatir akan keamanan makanan yang diimpor dari Jepang,” pungkasnya. (AFP/Z-9)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya