Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
JURU bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder membantah laporan kantor berita CNN serta Wall Street Journal (WSJ). Di mana Tiongkok dilaporkan berencana membangun stasiun mata-mata di Kuba untuk mengawasi komunikasi elektronik di AS wilayah tenggara.
Ryder menyebut laporan perjanjian antara Tiongkok dan Kuba untuk membangun pangkalan rahasia tersebut tidak akurat. "Saya dapat memberi tahu Anda bahwa berdasarkan informasi yang kami miliki itu tidak akurat. Kami tidak mengetahui Tiongkok dan Kuba (berencana) mengembangkan jenis stasiun mata-mata apa pun," kata Ryder.
Dia mengatakan bahwa hubungan Tiongkok dan Kuba dalam pemantauan AS. Semua tindakan yang mengundang bahaya bagi AS menjadi pusat perhatian Pentagon.
Baca juga : Amerika Tidak Jadikan Papua Nugini Pangkalan Permanen
"Saya akan mengatakan seperti yang telah Anda dengar kami katakan berkali-kali bahwa aktivitas Tiongkok yang mengkhawatirkan, baik di belahan bumi kita maupun di seluruh dunia adalah sesuatu yang akan terus kita perhatikan dengan cermat. Namun, mengenai laporan khusus itu, tidak, itu tidak akurat," terang Ryder.
Kamis (8/6), CNN dan WSJ melaporkan bahwa AS telah mengetahui rencana Tiongkok untuk membangun fasilitas pengawasan di Kuba yang berlokasi kira-kira 100 mil dari Florida. Tiongkok dilaporkan akan membayar Kuba dengan beberapa miliar dolar agar diizinkan untuk membangun pangkalan rahasia tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby juga ikut merespons laporan tersebut. Kirby menyatakan bahwa dirinya skeptis dengan kebenaran laporan itu.
Baca juga : Menlu AS Tuduh Tiongkok Lakukan Kegiatan Mata-mata di Kuba
"Itu tidak akurat. Apa yang dapat saya katakan kepada Anda ialah sejak hari pertama pemerintahan ini, kami telah memperhatikan mengenai kegiatan pengaruh Tiongkok di seluruh dunia, tentu saja di belahan bumi ini dan di wilayah ini," ujar Kirby.
"Kami telah mengawasi ini dengan sangat, sangat cermat. Dan kami akan dan kami perlu terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi potensi ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan tersebut sehingga kami dapat memastikan dan yakin bahwa kami bisa terus membela bangsa ini," lanjutnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cossio menolak dan mengecam laporan itu sebagai rekayasa untuk membenarkan embargo AS terhadap Kuba.
"(Laporan itu) benar-benar palsu dan tidak berdasar," tegasnya.
Diketahui, ketegangan antara AS dan Tiongkok telah meningkat sejak balon pengintai Beijing memasuki wilayah udara Washington pada bulan Januari dan melintasi seluruh benuanya. (The New York Post/Z-3)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Pangkalan Udara Al Udeid adalah pangkalan militer terbesar milik Amerika Serikat di Timur Tengah, terletak sekitar 30 km barat daya Doha, ibu kota Qatar.
Sejumlah instalasi militer AS di kawasan berada dalam jangkauan langsung rudal Iran.
Menlu AS Marco Rubio peringatkan Iran tidak menyerang pangkalan militer AS di Iran.
IRAN mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di wilayah tersebut jika konflik pecah. Presiden Donald Trump mengatakan dia kurang yakin tentang tercapainya kesepakatan nuklir.
Hasanuddin juga menekankan bahwa politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif, bebas dari pengaruh blok mana pun dan aktif menjaga perdamaian dunia.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, akan dikonsultasikan mengenai kesepakatan antara Inggris dan Mauritius terkait penyerahan Kepulauan Chagos, termasuk pangkalan militer Diego Garcia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved