Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PENGADILAN militer Israel telah menjatuhkan hukuman penjara ringan kepada tiga tentara Israel karena terbukti melakukan pelecehan seksual kepada seorang pria Palestina dan menghalangi penyelidikan atas insiden tersebut.
Hukuman ini jarang dilakukan oleh militer terhadap pasukannya sendiri. Terlebih ratusan kasus orang Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel yang tidak pernah diselidiki atau dihukum.
Oleh karenanya, organisasi-organisasi hak asasi manusia sering menuduh Israel memulai proses hukum hanya untuk sebagian kecil dari kejahatan yang diduga dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina.
Baca juga : Netanyahu Hadiahi Setiap Anggota Ultra-Ortodoks Rp1 Triliun
Tentara Israel mengatakan para tentara tersebut dihukum karena melakukan pelecehan dan juga dihukum karena melampaui wewenangnya serta membahayakan nyawa atau kesehatan seseorang.
Surat dakwaan mengatakan bahwa ketiga tentara tersebut, dan juga tentara keempat, membawa pria Palestina itu dengan kendaraan roda empat militer dan mengantarnya ke sebuah lokasi yang tidak teridentifikasi. "Selama perjalanan dan setelah itu, kekerasan digunakan terhadap korban dan dia ditinggalkan di lokasi terpencil,” kata pernyataan itu.
Baca juga : Salleh Sabra Warga Palestina ke-119 yang Mati Ditembak Tentara Israel
Para prajurit, yang identitasnya dirahasiakan, kemudian menyembunyikan rincian insiden tersebut dari komandan mereka dalam upaya untuk mencegah (pejabat militer) membuka penyelidikan dan mengkoordinasikan versi mereka mengenai rincian insiden tersebut.
Dua tentara dijatuhi hukuman 60 hari penjara karena pelecehan, sementara yang ketiga dijatuhi hukuman 40 hari karena melebihi wewenangnya dan membahayakan kehidupan atau kesehatan pria Palestina itu.
"Semua diturunkan pangkatnya dan diberi hukuman percobaan tambahan karena menghalangi proses pengadilan," tegas pernyataan tersebut. (Aljazeera/Z-4)
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved