Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

ASEAN Tuntut Perdamaian di LCS

Cahya Mulyana
12/5/2023 08:55
ASEAN Tuntut Perdamaian di LCS
Negara-negara peserta KTT ASEAN mengingatkan perlunya peningkatan rasa saling percaya dan keyakinan di kawasan Laut China Selatan.(MI/Palce Amalo)

STABILITAS keamanan di Laut China Selatan (LCS) menjadi pembahasan di KTT ke-42 ASEAN. Dalam Leaders' Statement, para pemimpin menegaskan, perlunya meningkatkan rasa saling percaya dan keyakinan.

Pembahasan mengenai LCS dilakukan usai beberapa negara anggota ASEAN mengungkapkan kekhawatiran mereka. Kekhawatiran terkait dengan reklamasi daratan dan sejumlah insiden.

"Kami menegaskan kembali perlunya meningkatkan rasa saling percaya dan keyakinan, menahan diri dalam melakukan aktivitas yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas, serta menghindari tindakan yang dapat semakin memperumit situasi," kata dokumen yang dikeluarkan pada Kamis (11/5).

Baca juga: Wujudkan Konektivitas ASEAN, Ini Tantangan yang Dihadapi IMT-GT Ke Depan

Para pemimpin juga menegaskan kembali perlunya mengupayakan penyelesaian sengketa secara damai dan sesuai dengan prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982. Mereka juga menekankan pentingnya pengendalian diri dalam melakukan aktivitas, termasuk yang disebutkan dalam Declaration of Conduct (DoC).

"Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan meningkatkan perdamaian, keamanan, stabilitas, keselamatan, dan kebebasan navigasi di dalam dan di atas LCS," tegas pemimpin ASEAN.

Baca juga: Jokowi Paparkan Tiga Kesimpulan KTT ASEAN Ke-42

LCS menjadi 'rebutan' beberapa negara ASEAN dengan Tiongkok. DoC sudah disepakati, dan saat ini sedang dalam pembahasan negosiasi Code of Conduct (CoC).

"Kami menyambut baik upaya berkelanjutan untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok dan didorong oleh kemajuan negosiasi substantif menuju kesimpulan awal Kode Etik yang efektif dan substantif di LCS atau (CoC) yang konsisten dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," ucap pernyataan itu.

Para pemimpin menyambut inisiatif untuk mempercepat negosiasi CoC, termasuk proposal untuk mengembangkan pedoman yang mempercepat penyelesaian awal CoC yang efektif dan substantif.

"Kami menekankan perlunya menjaga dan mempromosikan lingkungan yang kondusif bagi negosiasi CoC," kata para pemimpin.

Dengan demikian, sambung mereka, dapat mengurangi ketegangan dan risiko kecelakaan, kesalahpahaman, dan kesalahan perhitungan.

"Kami menekankan pentingnya melakukan langkah-langkah membangun kepercayaan dan pencegahan untuk meningkatkan, antara lain, kepercayaan dan keyakinan di antara para pihak, dan kami menegaskan kembali pentingnya penegakan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," pungkas pernyataan tersebut. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya