Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Biden Tambah 1.500 Pasukan di Perbatasan Meksiko

Cahya Mulyana
03/5/2023 09:46
Biden Tambah 1.500 Pasukan di Perbatasan Meksiko
Para imigran mengantre untuk bisa masuk ke kawasan Texas, Amerika Serikat.(AFP/HERIKA MARTINEZ)

PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden mengirim 1.500 tentara tambahan ke perbatasan dengan wilayah Meksiko. Mereka akan mulai bekerja pada Rabu (10/5) untuk melakukan tugas nonmiliter seperti mengolah data dan mengantisipasi penaikan permintaan izin masuk Negeri Paman Sam.

Keputusan itu muncul di tengah rencana pencabutan kebijakan pembatasan yang ditetapkan selama era pandemi covid-19 sejak 2020. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/5) waktu setempat, Pentagon mengatakan telah menyetujui permintaan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) untuk mengirim personel tambahan ke perbatasan selama 90 hari.

“Dukungan ini akan membebaskan personel penegak hukum DHS untuk melakukan misi penegakan hukum penting mereka,” kata departemen tersebut.

Baca juga: Biden dan Marcos Bahas Laut China Selatan

Pencabutan kebijakan dikhawatirkan menyebabkan peningkatan jumlah pencari suaka yang tiba di perbatasan AS-Meksiko untuk mencari perlindungan. Sebelumnya kebijakan yang muncul di era Presiden Donald Trump telah memungkinkan otoritas AS untuk dengan cepat menolak sebagian besar migran dan pengungsi yang datang, tanpa harus menilai klaim suaka mereka. Kebijakan tersebut sempat dikecam kelompok hak asasi manusia.

Sementar itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan bahwa personel yang ditugaskan di perbatasan hanya akan melakukan tugas administratif di perbatasan. “Mereka tidak akan menjalankan fungsi penegakan hukum atau berinteraksi dengan imigran atau migran,” kata Jean-Pierre.

Baca juga: Joe Biden akan Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Papua Nugini

Di lain pihak, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan AS adalah negara berdaulat dan Meksiko menghormati keputusan tersebut. (Aljazeera/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya