Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Sekutu-sekutu NATO dan negara-negara mitra telah memberikan 1.550 kendaraan lapis baja dan 230 tank kepada Ukraina. Bantuan diberikan untuk membentuk unit-unit dan membantu Ukraina merebut kembali wilayahnya dari pasukan Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan pengiriman tersebut merupakan lebih dari 98 persen kendaraan tempur yang dijanjikan kepada Ukraina selama invasi dan perang Rusia, memberikan pukulan yang lebih besar bagi Kyiv saat mereka mempertimbangkan untuk melancarkan serangan balasan.
"Secara total, kami telah melatih dan melengkapi lebih dari sembilan brigade lapis baja Ukraina yang baru. Hal ini akan menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat untuk terus merebut kembali wilayah yang diduduki,” kata Stoltenberg dalam sebuah konferensi pers.
Lebih dari 30.000 tentara diperkirakan akan membentuk brigade baru tersebut. Sekutu-sekutu Ukraina juga telah mengirimkan amunisi dalam jumlah besar dan beberapa negara mitra NATO, seperti Swedia dan Australia, juga telah menyediakan kendaraan lapis baja.
Baca juga: Rusia Kembali Kuasai Tiga Distrik di Bakhmut
Negara-negara anggota NATO juga telah menyediakan sistem anti-pesawat dan artileri, sementara Polandia dan Republik Ceko telah memberikan pesawat MiG-29 buatan Soviet.
Stoltenberg menekankan dukungan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Ukraina tetapi memperingatkan pihaknya tidak boleh meremehkan Rusia.
"Moskow mengerahkan lebih banyak pasukan darat dan bersedia mengirim ribuan pasukan dengan tingkat korban yang sangat tinggi," katanya.
Dalam menghadapi apa yang tampaknya merupakan konflik yang berkepanjangan, negara-negara NATO harus tetap berada di jalur yang benar dan terus memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina untuk menang.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Museum Ukraina, Zelensky: Barbar!
Stoltenberg mengatakan, pertemuan puncak NATO pada bulan Juli di Lithuania akan menetapkan rencana untuk program dukungan multi-tahun untuk Ukraina.
"Ini akan menempatkan Ukraina pada posisi yang kuat untuk terus merebut kembali wilayah-wilayah yang telah diduduki," sebut Stoltenberg kepada para wartawan di Brussels.
Komentarnya muncul sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping melakukan panggilan telepon yang panjang dan bermakna dalam kontak pertama mereka yang diketahui sejak invasi Rusia lebih dari setahun yang lalu.
Meskipun Zelenskyy mengatakan ia terdorong oleh panggilan telepon pada hari Rabu dan para pejabat Barat menyambut baik langkah Xi, perkembangan ini tampaknya tidak membawa perubahan langsung pada prospek perdamaian.
Rusia dan Ukraina memiliki pandangan yang berbeda dalam hal perdamaian, dan Beijing telah menolak untuk mengkritik invasi Moskow.
Pemerintah Tiongkok telah memandang Rusia sebagai sekutu diplomatik dalam menentang pengaruh AS dalam urusan global, dan Xi mengunjungi Moskow bulan lalu.
"Mungkin perang ini akan berakhir di meja perundingan," kata Stoltenberg.
Namun ia menekankan bahwa adalah tugas Ukraina untuk memutuskan apa saja syarat-syarat untuk perundingan dan format perundingan yang seharusnya.
Bagaimanapun, Stoltenberg mengatakan, setiap kemungkinan untuk negosiasi yang berarti mengharuskan Ukraina memiliki kekuatan militer yang diperlukan untuk mengirim pesan yang sangat jelas kepada Presiden Putin bahwa ia tidak akan menang di medan perang.
(Aljazeera/Z-9)
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
Indonesia dinilai punya rujukan kuat menolak tim nasional (timnas) Israel U-20. Rujukan itu sudah dilakukan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pencabutan sanksi muncul setelah UEFA juga memperbolehkan pemain muda Rusia mengikuti kompetisi di Eropa.
Di pertemuan keenam Gugus yang bernama 'the IPU Task Force on the peaceful resolution of the war in Ukraine' itu dibahas empat agenda,
Ia mengatakan dia telah menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian. Isi pembicaraannya mengenai ekspor drone atau pesawat udara nirawak.
Kegagalan mendorong upaya perdamaian agar kondisi ekonomi dunia segera pulih akan membuat relevansi G20 dipertanyakan.
Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina, mengatakan keputusan penarikan untuk melestarikan kehidupan prajurit dan kesiapan tempur pasukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved