Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEBANYAK 1.209 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan diminta siap untuk dievakuasi. Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Khartoum telah dijadikan safe house yang dapat menampung 45 orang.
"Komunikasi yang kami terima terakhir (dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia/KBRI Khartoum) hanya soal pendataan dan mempersiapkan tas ransel untuk evakuasi sewaktu-waktu. Betul jadi kami sudah diminta bersiaga dievakuasi," ujar Rois Syuriyah PCINU Khartoum, Sudan, Althof Madani Ahsin kepada Media Indonesia, Jumat (21/4).
Menurut dia sekretariat PCINU Khartoum telah dijadikan safe house untuk menampung WNI dengan kapasitas 45 orang. Sejauh ini, kantor tersebut telah kedatangan enam WNI sehingga total terdapat 23 orang yang berlindung dari perang saudara di Sudan.
Baca juga: AS Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Sudan
Ia menuturkan pihak yang bertikai di Sudan tidak menghormati hari besar umat Islam, Idul Fitri. "Betul, sepanjang hari ini yang notabene adalah hari raya Idul Fitri, perang sampai saat ini masih terus berlangsung," ungkapnya.
Akibatnya, kata dia, selain mencekam juga menghambat perolehan logistik. Pihaknya pun harus menghemat persediaan makanan yang tersisa.
"Logistik sudah mulai kami hemat, melihat terbatasnya stok dan ruang gerak untuk membeli barang yang dibutuhkan. Pasalnya suasananya tetap mencekam. Sore hari ini pun kami tidak berani keluar, padahal kemarin sore masih bisa keluar rumah," pungkasnya.
Baca juga: Pemerintah Sudan Diminta Lindungi WNI
Perang antara militer Sudan dengan kelompok paramiliter (RSF) sejak Sabtu (15/4), telah menewaskan 413 orang. Motifnya karena pemimpinnya saling berebut kekuasaan untuk memimpin negara tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat perang juga melukai 3.500 orang sejak pertempuran meletus pada Sabtu (15/4). (Aljazeera/Z-6)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
MESIR meminta warganya untuk segera meninggalkan Sudan dan menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu dalam keadaan apa pun.
Suara ledakan terdenar ketika tentara menargetkan pangkalan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat dengan artileri.
Kondisi perang yang berkepanjangan di Sudan telah berdampak terhadap persediaan makanan. PBB memperingatkan ancaman kelaparan parah.
SEDIKITNYA 16 warga sipil dilaporkan tewas dalam baku tembak antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Wilayah Darfur, Sudan.
PEMIMPIN de facto Sudan sekaligus panglima angkatan bersenjata Abdel Fattah al-Burhan mengumumkan gencatan senjata "sepihak" pada Selasa (27/6) yang merupakan hari pertama libur Idul Adha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved