Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Sudan

Ferdian Ananda Majni
21/4/2023 20:41
AS Pertimbangkan Kirim Pasukan ke Sudan
Juru bicara Gedung Putih John Kirby(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) sedang mempersiapkan untuk mengirim sejumlah besar pasukan tambahan ke pangkalan militernya di Djibouti. Upaya ini dilakukan jika terjadi evakuasi darurat warga negara Amerika Serikat dari Sudan.

Pasukan yang dikomandoi oleh dua pemimpin yang sebelumnya bersekutu dalam Dewan Penguasa Sudan memulai perebutan kekuasaan dengan kekerasan sejak akhir pekan lalu. Perebutan kekuasaan tersebut telah menewaskan lebih dari 330 orang.

"Kami mengerahkan kemampuan tambahan di sekitar wilayah tersebut untuk tujuan kontingensi terkait pengamanan dan kemungkinan memfasilitasi keberangkatan personil kedutaan besar AS dari Sudan, jika keadaan mengharuskan," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan resminya yang dirilis pada hari Kamis waktu setempat. 

Baca juga : Erdogan Desak Sudan Beri Perlindungan ke Warga Turki

Djibouti, merupakan sebuah negara kecil berpenduduk sekitar satu juta orang. Wilayah tersebut menjadi sangat penting bagi operasi-operasi AS di Afrika dan Timur Tengah. AS mendapatkan sewa pangkalan selama 10 tahun pada tahun 2014 dan membayar US$63 juta per tahun.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan militer AS untuk bersiap menempatkan pasukannya. Sejauh ini AS masih mengikuti perkembangan di Sudan dengan seksama.

Baca juga : Sudan Membara, Jepang Siapkan Evakuasi Warganya

Kirby mengatakan tidak ada indikasi bahwa warga Amerika menjadi sasaran, namun situasi di Sudan sangat berbahaya.

"Hal terbaik yang dapat terjadi adalah kedua belah pihak meletakkan senjata, mematuhi gencatan senjata, dan membiarkan bantuan kemanusiaan sampai ke orang-orang di Khartoum," tambahnya.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya mengatakan kepada warga negara AS di Sudan untuk tetap berlindung di dalam rumah. Kedutaan Besar AS di Khartoum juga mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan 

Situasi Sudan tidak aman mengingat adanya penutupan bandara yang menghambat dilakukannya evakuasi. 

Pertempuran paling sengit antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter terjadi di sekitar Khartoum, salah satu daerah perkotaan terbesar di Afrika, dan di Darfur, yang masih dilanda konflik brutal yang berakhir tiga tahun lalu. (Aljazeera/Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya