Rabu 19 April 2023, 23:51 WIB

KBRI Khartoum Evakuasi Kelompok Rentan

Cahya Mulyana | Internasional
KBRI Khartoum Evakuasi Kelompok Rentan

AFP
Pertempuran di Sudan berkecamuk meskipun ada gencatan senjata

 

KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, telah mengevakuasi 15 WNI ke safe house yang berada di kantor KBRI Khartoum. Semua WNI tersebut merupakan kelompok rentan, yakni ibu dan anak-anak, termasuk bayi di bawah usia dua tahun.

Melansir dari laman resmi KBRI Khartoum, Rabu (19/4), evakuasi terbatas itu dilakukan di sela mendistribusikan logistik. Tim KBRI Khartoum telah menetapkan status siaga dua dan menyiapkan KBRI Khartoum sebagai rumah aman bagi WNI yang berdomisili di Sudan.

Saat ini, WNI masih diminta untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah karena kondisi keamanan yang masih belum menentu. KBRI Khartoum telah memberikan bantuan kepada lebih dari 200 WNI yang terkena dampak konflik bersenjata tersebut.

Baca juga: Hindari Konflik di Sudan, Sejumlah WNI Lakukan Evakuasi Mandiri

Terpisah Rois Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan Althof Madani Ahsin mengatakan persediaan logistik semakin menipis.

"Mulai kesulitan untuk mencari logistik di sekitar kami, sore hari ini (Rabu 19/4), beras tidak dapat kami temukan, air minum di toko-toko mulai kehabisan, telur ayam tidak ditemukan," ujarnya.

Baca juga: Pertempuran Berlanjut di Sudan, Ribuan Orang Terluka dan Perampokan Merajalela

Sementara itu, kata dia, para WNI yang berlindung di Sekretariat PCINU Sudan yang berada di Khartoum masih memiliki logistik yang dapat digunakan hingga empat hari ke depan.

"Saat ini 17.23 waktu sudan (23:04 WIB) terpantau kembali pesawat mengitari angkasa khartoum beserta tembakan-tembakan yang menyertainya di sekitar Sekretariat PCINU Sudan," pungkasnya.

Setidaknya 270 orang telah tewas sejak bentrokan pecah ungkap Kementerian Kesehatan Sudan. Pertempuran di Sudan berkecamuk meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi secara internasional yang seharusnya berlaku,

Pertempuran terkonsentrasi di sekitar markas tentara dan bandara Internasional Khartoum. Komando umum markas angkatan bersenjata telah menjadi tempat pertempuran sengit sejak dimulai perang.
Markas itu menjadi sasaran RSF. Sebaliknya militer Sudan menyerang Bandara Internasional Khartoum yang menjadi persembunyian RSF.

Warga sipil yang berkerumun di rumah mereka menjadi semakin putus asa, dengan persediaan makanan yang semakin menipis, listrik padam, dan kekurangan air bersih. Harapan mereka untuk dievakuasi pupus ketika gencatan senjata runtuh dalam beberapa menit dari awal yang diusulkan pada 16:00 waktu setempat pada Selasa (18/4).

Ribuan orang mengambil tindakan sendiri dan, menurut saksi mata, banyak dari mereka yang mulai meninggalkan rumah di Khartoum. Beberapa dari mereka pergi dengan mobil dan lainnya berjalan kaki, termasuk wanita dan anak-anak. (Aljazeera/Cah/Z-7)

Baca Juga

DOK IST

WNI di AS dan Kanada Canangkan Bulan Ganjar

👤Budi Ernanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 13:45 WIB
Sejumlah WNI di luar negeri yakin dunia internasional seluruhnya mendukung Ganjar...
AFP/Nick Agro.

Taylen Biggs Influencer Mode Baru Usia 10 Tahun

👤Wisnu Arto Subari 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:55 WIB
Taylen Biggs memiliki hampir 1,5 juta pengikut di TikTok dan Instagram. Lemari pakaiannya penuh dengan pakaian desainer dan punya jadwal 15...
AFP

Kerajaan Bisnis Trump Terancaman dalam Persidangan Penipuan New York

👤Thalatie K Yani 🕔Senin 02 Oktober 2023, 11:40 WIB
Persidangan kasus penipuan yang melibatkan Donald Trump dan kedua putranya itu berpotensi mengancam kerajaan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya