Sabtu 25 Maret 2023, 07:45 WIB

Demo Tolak Kebijakan Macron, 450 Demonstran Ditangkap dan 400 Polisi Prancis Terluka

Cahya Mulyana | Internasional
Demo Tolak Kebijakan Macron, 450 Demonstran Ditangkap dan 400 Polisi Prancis Terluka

AFP
Sekitar 400 polisi terluka dan 450 demonstran diamankan usai aksi demo yang berujung bentrok di Prancis.

 

TEKANAN publik terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron meningkat pada Jumat (24/3) pascaricuhnya aksi demonstrasi, Kamis (23/3). Bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan mengakibatkan 400 polisi terluka dan 450 orang ditangkap. Pusat kota-kota besar di Prancis diselimuti gas air mata dan asap.

"Ada banyak demonstrasi dan beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan, terutama di Paris," kata Menteri Dalam Negeri Darmanin.

Darmanin mengatakan lebih dari 900 kebakaran terjadi di sekitar ibu kota selama demonstrasi. Ia menyalahkan kelompok anarkis radikal yang diklaim membakar sampah dan menghancurkan jendela toko juga bentrokan dengan polisi anti huru hara.

Baca juga: Demonstrasi Prancis, Kemlu: WNI Tidak Terdampak 

Di Bordeaux barat daya Prancis, pengunjuk rasa membakar pintu masuk balai kota. "Mengapa Anda menargetkan gedung komunal kami, semua orang di Bordeaux? Saya hanya bisa mengutuknya dengan kata-kata yang paling kuat," kata Walikota Bordeaux, Pierre Hurmic.

Lebih dari satu juta orang berbaris secara nasional pada Kamis (23/3), pascapernyataan Macron yang akan menerapka reformasi pensiun pada akhir tahun ini.

Baca juga: Alasan Keamanan, Raja Charles III Batalkan Kunjungan Ke Prancis

Tetapi Darmanin, seorang anggota kelompok garis keras dalam pemerintahan sentris Macron, menolak seruan dari lawan politik dan pengunjuk rasa untuk menarik reformasi pensiun. "Saya tidak berpikir kita harus mencabut undang-undang ini karena kekerasan. Jika demikian, itu berarti tidak ada negara. Kita harus menerima debat sosial yang demokratis, tetapi bukan debat yang penuh kekerasan," jelasnya.

Lebih banyak penerbangan dibatalkan akhir pekan ini di bandara di seluruh negeri karena pemogokan oleh pengawas lalu lintas udara. Pemimpin serikat menyatakan kepuasan bahwa gerakan protes.

Bentrokan mampu menarik perhatian pemerintah Prancis dan dunia terhadap kelompok buruk yang meminta Macron membatalkan kebijakannya itu. Namun buruh mengutuk kekerasan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok anarkis yang dikenal sebagai blok hitam.

Pemerintah Prancis memprediksi sekitar 1,089 juta orang berdemonstrasi di seluruh Prancis pada Kamis (23/3), dengan 119ribu orang turun di jalan-jalan Paris. Serikat pekerja mengklaim peserta unjuk rasa kali ini mencapai 3,5 juta orang dengan 800ribu di Paris. (AFP/Z-3)

Baca Juga

Yunnan Exploration

DPR RI Minta Pemerintah Tiongkok Hentikan Penghancuran Menara Masjid Najiaying

👤Ferdian Ananda 🕔Selasa 06 Juni 2023, 14:07 WIB
Komisi I DPR meminta pemerintah Tiongkok untuk menghentikan usaha penghancuran menara masjid di Desa Najiaying, di Kota...
AFP

Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak untuk Dongkrak Harga

👤Ferdian Ananda 🕔Selasa 06 Juni 2023, 13:49 WIB
ARAB Saudi mengumumkan pemangkasan produksi minyak menyusul pertemuan dengan 13 anggota OPEC untuk menopang harga meskipun ada kekhawatiran...
Ist/DPR

DPR Soroti Kecilnya Anggaran Penegakan Hukum Kemenlu

👤Media Indonesia 🕔Selasa 06 Juni 2023, 10:43 WIB
DPR mempertanyakan sikap pemerintah Indonesia ketika Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan proposal perdamaian untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya