SETIDAKNYA 3.000 orang yang ditahan di bawah undang-undang darurat anti-geng El Salvador telah dibebaskan setelah dianggap tidak bersalah atas kejahatan apapun.
"Di El Salvador, sepanjang rezim darurat, lebih dari 3.000 orang yang tidak bersalah telah dibebaskan,” kata Presiden Nayib Bukele dalam sebuah acara publik di dekat Ibu Kota San Salvador.
Pembebasan tahanan menyusul peluncuran pemerintah pada awal 2022 dari perang frontal melawan geng-geng kekerasan yang melanda negara Amerika Tengah itu.
Lebih dari 61.000 orang yang dicurigai sebagai anggota geng telah ditangkap, dan dari jumlah itu sekitar 3.000 orang kini telah dibebaskan.
Baca juga: Jenderal AS dan Ukraina Bertemu Bahas Strategi Hadapi Rusia
Pekan lalu, badan legislatif El Salvador memperpanjang keadaan darurat selama 30 hari, mulai dari hari Selasa dan berlangsung hingga 15 Februari.
Keadaan darurat ini pertama kali diperkenalkan pada akhir Maret, setelah gelombang pembunuhan yang dikaitkan dengan geng kriminal yang telah melanda El Salvador dan negara-negara lain di wilayah tersebut.
Keadaan darurat telah dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, dengan keprihatinan khusus yang diungkapkan tentang kekuatan yang diberikan pihak berwenang untuk melakukan penangkapan tanpa surat perintah. (AFP/Fer/OL-09)