Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
UNI Eropa (UE) berjanji untuk meningkatkan pengurangan emisi karbon pada pembicaraan iklim PBB. Sebab, sejumlah negara berkembang memperingatkan negara kaya yang gagal berkontribusi dalam upaya mengatasi pemanasan global.
Konferensi COP27 Mesir didominasi oleh seruan bagi negara-negara kaya untuk memenuhi janji. Dalam hal ini, mendanai transisi hijau negara-negara miskin, yang paling tidak bertanggung jawab atas emisi global.
Serta, membangun ketahanan keuangan mereka dan memberi kompensasi atas kerugian terkait perubahan iklim. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah emisi global yang diperkirakan mencapai titik tertinggi sepanjang tahun ini.
Baca juga: Zelensky: Penanganan Perubahan Iklim Butuh Perdamaian
Berikut, membuat tujuan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan tingkat praindustri, yang menjadi semakin sulit dilakukan.
Kepada para delegasi, Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans mengatakan bahwa pihaknya akan memperbarui komitmen iklim. Mereka berkeyakinan dapat melampaui rencana awal untuk mengurangi emisi sebesar 55% pada 2030.
Blok 27 negara itu akan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 57% dari tingkat 1990. "Uni Eropa ada di sini untuk bergerak maju, bukan mundur," tegas Timmermans kepada delegasi COP27.
Baca juga: B20 Summit 2022 di Bali, Siapkan 4 Legacy Penting
Invasi Ukraina oleh pengekspor bahan bakar fosil Rusia telah membayangi pembicaraan di Mesir. Para aktivis menuduh bangsa Eropa berusaha memanfaatkan Afrika untuk gas alam, setelah adanya pemotongan pasokan dari Rusia.
Namun, Timmermans membantah bahwa Uni Eropa sedang mengalami krisis energi di tengah konflik Ukraina dan Rusia. Sementara itu, kalangan aktivis menyatakan pernyataan Uni Eropa tidak mengalami kemajuan signifikan.
"Peningkatan kecil yang diumumkan di COP27 tidak sesuai dengan seruan dari negara-negara paling rentan di garis depan," cetus Chiara Martinelli, perwakilan Climate Action Network Europe.(AFP/OL-11)
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Sementara sapi yang mengonsumsi rumput memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Greenhouse Mangrove bertujuan untuk meningkatkan literasi publik mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga lingkungan pesisir.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
SEKITAR 1.500 warga Gaza dilaporkan tewas ketika berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Michael Fakhri, Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Pangan, kembali mengingatkan kelaparan masif di Gaza bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
SERANGAN Hamas terhadap Israel, 7 Oktober 2023, membangkitkan simpati internasional, khususnya sekutu Israel, terhadap pemerintahan esktrem kanan Israel.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Komisi I DPR RI menyambut baik hasil Konferensi Tingkat Tinggi Internasional di Markas Besar PBB yang menghasilkan dokumen kerangka kerja solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved