Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jokowi: Kesatuan dan Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong

Indriyani Astuti
11/11/2022 15:39
Jokowi: Kesatuan dan Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong
Presiden Jokowi berfoto dengan sejumlah pemimpin negara ASEAN.(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo menggarisbawahi pentingnya upaya maksimal negara ASEAN untuk memelihara kesatuan dan sentralitas. 

Menurut Jokowi, sapaan akrabnya, ASEAN menghadapi dua tantangan. Rinciannya, tantangan eksternal dalam menavigasi rivalitas kekuatan besar yang semakin tajam. Lalu, tantangan internal ialah memastikan ASEAN tetap relevan dan patuh terhadap piagam ASEAN, serta menyelesaikan krisis di Myanmar.

“Semua tantangan ini hanya dapat dihadapi bila ASEAN bersatu dan kuat," tegas Presiden saat menyampaikan pengantarnya di KTT ASEAN ke-40, Jumat (11/11).

Baca juga: Jokowi dan Iriana Hadiri Upacara Pembukaan KTT ASEAN Kamboja

"Pertanyaannya, apakah kita masing-masing sudah berupaya maksimal untuk memelihara kesatuan dan sentralitas ASEAN? Saya tidak ingin kesatuan dan sentralitas ASEAN hanya jadi mantra kosong,” imbuhnya.

Ada tiga poin penting yang disampaikan Jokowi dalam sesi pleno tersebut. Pertama, mendorong piagam ASEAN untuk dijalankan seutuhnya. Menurutnya, piagam ASEAN harus menjadi pegangan untuk bergerak maju dan diterapkan dalam satu keutuhan.

“Piagam ASEAN harus menjadi dasar pengambilan keputusan dalam situasi darurat, termasuk situasi di Myanmar. Jika ASEAN gagal ambil langkah, maka kredibilitas dipertaruhkan,” tutur Jokowi.

Kedua, lanjut dia, mendorong penguatan kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN. Menurut Presiden, dalam 20 tahun ke depan, tantangan yang dihadapi akan semakin berat. Hal tersebut harus dijadikan momentum untuk memperkuat institusi dan kapasitas ASEAN.

Baca juga: Bertemu dengan PM Singapura, Jokowi Bahas Kondisi Myanmar

“Kita harus tetapkan ASEAN 2045 yang lebih adaptif, responsif dan berdaya saing. ASEAN harus mampu merespon dinamika ini agar tetap relevan," sambungnya.

Hal ketiga ialah memperkuat peran ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang tangguh. Ketangguhan ASEAN dinilai dari cara membangun ketahanan pangan dan energi. Serta, kemandirian kesehatan, hingga stabilitas keuangan kawasan.

“Konsep kerja sama dalam bidang-bidang tersebut harus jelas dan terus diperkuat. ASEAN harus menjadi agenda-setter dalam memajukan prioritas-prioritas tersebut,” tandas Jokowi.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya