Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Militer Korsel Analisa Serpihan Rudal Korea Utara

Ferdian Ananda Majni
09/11/2022 13:23

MILITER Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada Rabu (9/11) bahwa pihaknya telah mengambil dan menganalisis puing-puing dari rudal yang ditembakkan Korea Utara (Korut) melintasi perbatasan maritim de facto kedua negara selama serangan kilat baru-baru ini.

Korea Utara (Korut) menembakkan lebih dari 20 rudal pada 2 November, termasuk satu rudal balistik jarak pendek yang melintasi Garis Batas Utara, mendorong peringatan langka bagi penduduk pulau Ulleungdo Korea Selatan untuk mencari perlindungan di bunker.

Militer Seoul mengatakan pada saat itu adalah pertama kalinya sejak semenanjung itu terbagi pada akhir perang Korea tahun 1953 bahwa sebuah rudal Korut telah mendarat begitu dekat dengan perairan teritorial Korea Selatan.

Tak lama setelah itu, Korea Selatan mengirim kapal penyelamat untuk mencari rudal, yang mendarat di perairan sedalam 1.500 hingga 2.000 m, situs spesialis yang berbasis di Seoul NK News melaporkan.

Baca juga: Korut Tembakkan Rentetan Artileri ke Zona Penyangga

Pada hari Rabu (9/11), Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah berhasil mengambil puing-puing sepanjang 3m, lebar 2m, yang diidentifikasi sebagai rudal SA-5 Korea Utara.

"SA-5 adalah rudal yang juga dapat digunakan sebagai rudal darat-ke-darat," katanya.

"Rusia baru-baru ini menggunakan rudal darat-ke-udara yang serupa dengan rudal darat-ke-darat dalam perang Ukraina," tambah pernyataan itu.

Pengumuman itu muncul sehari setelah Pyongyang membantah klaim AS bahwa mereka diam-diam memberikan amunisi artileri ke Moskow untuk perangnya di Ukraina.

Pekan lalu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Korea Utara memasok sejumlah besar peluru artileri ke Rusia di bawah perlindungan pengiriman ke Timur Tengah atau Afrika, menambahkan tidak jelas apakah Moskow telah menerimanya.

Awal bulan ini, Pyongyang melakukan ledakan peluncuran senjata yang memecahkan rekor - termasuk rudal balistik antarbenua - sebagai tanggapan atas latihan udara bersama terbesar yang pernah dilakukan oleh Seoul dan Washington.

Amerika Serikat dan Korsel telah memperingatkan bahwa peluncuran rudal semacam itu dapat berujung pada uji coba nuklir oleh Korea Utara. (AFP/Fer/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik