Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (3/10) menuduh musuh bebuyutan, Amerika Serikat dan Israel, mengobarkan gelombang kerusuhan nasional yang dipicu oleh kemarahan atas kematian Mahsa Amini.
"Saya katakan dengan jelas bahwa kerusuhan dan ketidakamanan ini direkayasa oleh Amerika dan penjajah rezim Zionis serta agen bayaran mereka dengan bantuan beberapa pengkhianat Iran di luar negeri," kata pemimpin republik Islam itu.
Amini, 22, dinyatakan meninggal pada 16 September, beberapa hari setelah polisi moral menahan orang Kurdi Iran itu karena diduga melanggar aturan yang memaksa perempuan mengenakan jilbab dan pakaian sederhana. Kemarahan atas kematian Amini telah memicu gelombang protes terbesar yang mengguncang Iran dalam hampir tiga tahun dengan pasukan keamanan di Teheran menindak ratusan mahasiswa pada Minggu malam.
Amerika Serikat pada Senin mengatakan pihaknya, "Khawatir dan terkejut dengan laporan otoritas keamanan yang menanggapi protes damai mahasiswa dengan kekerasan dan penangkapan massal," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. Namun Jean-Pierre menekankan bahwa masalah dengan perilaku Iran terpisah dari upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 yang akan dikejar Washington demi kepentingan keamanan nasional AS.
Dalam komentar publik pertamanya tentang kematian Amini, Khamenei yang berusia 83 tahun menekankan bahwa polisi harus tegas kepada penjahat. "Kematian wanita muda itu menghancurkan hati kami," kata Khamenei. "Namun yang tidak normal yaitu beberapa orang, tanpa bukti atau penyelidikan, telah membuat jalan-jalan berbahaya, membakar Al-Qur'an, melepaskan jilbab dari wanita bercadar, serta membakar masjid dan mobil."
Khamenei menambahkan, "Ini bukan tentang hijab di Iran." Ia mengakui banyak wanita Iran yang tidak mengenakan hijab dengan sempurna ialah di antara pendukung setia republik Islam itu.
Kekhawatiran tumbuh atas tindakan keras malam hari terhadap mahasiswa di Universitas Teknologi Sharif yang bergengsi di Teheran. Media lokal melaporkan polisi antihuru-hara yang membawa senjata pelet baja menggunakan gas air mata dan senjata paintball terhadap ratusan mahasiswa.
"Wanita, kehidupan, kebebasan" teriak para mahasiswa, serta, "Mahasiswa lebih memilih kematian daripada penghinaan," kantor berita Mehr melaporkan.
Kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo memposting video yang tampaknya menunjukkan polisi dengan sepeda motor mengejar siswa yang berlari melalui tempat parkir bawah tanah. Polisi membawa mereka dengan kepala ditutupi tas kain hitam.
Dalam satu klip video, yang menurut IHR diambil di stasiun metro Teheran, kerumunan terdengar meneriakkan: "Jangan takut! Jangan takut! Kita semua bersama!"
Menanggapi protes universitas, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan keberanian orang Iran luar biasa. "Kekuatan brutal rezim ialah ekspresi ketakutan belaka tentang kekuatan pendidikan dan kebebasan."
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa benar-benar mengejutkan. Ia dan memanggil diplomat top Teheran di London. Kanada memberlakukan sanksi baru dengan mengutip tindakan mengerikan yang dilakukan polisi moralitas Iran.
Protes juga dilaporkan di universitas lain, termasuk di pusat kota Isfahan. Iran telah berulang kali menuduh kekuatan luar memicu protes dan pekan lalu mengatakan sembilan warga negara asing--termasuk dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Polandia--telah ditangkap. (AFP/OL-14)
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
SETIAP orang memiliki warna kulit yang berbeda-beda. Kamu perlu mengenali warna kulit sebelum memutuskan untuk memilih warna jilbab yang akan dipakai agar penampilan
Penggunaan seragam sekolah sudah diatur pada Kepgub 2292 tahun 2015 dan Pergub No.178 tahun 2014. Sementara menggunakan jilbab diperkenankan apabila kemauan siswi bukan paksaan
SELEBGRAM Oklin Fia telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas tindakan yang dianggap senonoh saat makan es krim di depan seorang pria
POLRI mengeluarkan sebuah aturan melalui surat telegram tentang ketentuan rambut bagi polisi wanita atau Polwan.
Protes telah diadakan di banyak kota terbesar di India, termasuk Delhi, Mumbai, dan Kolkata, serta negara tetangga Pakistan yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Penyerang berusia 27 tahun itu telah mengunggah beberapa pesan dukungan di media sosial untuk gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
"Kematian Amini terkait dengan operasi tumor otak yang dijalaninya saat berusia 8 tahun."
Amini meninggal bukan karena mengalami kekerasan maupun pukulan, melainkan karena yang bersangkutan memiliki jejak rekam penyakit otak. Karena gangguan otak itulah, Amini meninggal.
Jerman mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru ke Iran berupa pelabelan teroris terhadap kepada Korps Pengawal Revolusi Islam.
Para anggota parlemen mengasosiasikan para demonstran sebagai mohareb yang dalam hukum Islam berarti musuh Allah dan pantas diganjar hukuman mati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved