Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh negara-negara Barat memprovokasi Rusia, saat ia memuji kebijakan keseimbangan Ankara mengenai perang Rusia di Ukraina.
Erdogan telah mempertahankan hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sambil berusaha menjaga netralitas dalam konflik. Selain mediasi, Turki memasok Ukraina dengan senjata dan drone tempur.
Presiden Turki mengatakan kepada wartawan selama kunjungan ke Beograd, bahwa dia memahami keputusan Putin untuk memotong pasokan gas alam ke Jerman melalui pipa Nord Stream.
“Saya dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya tidak menganggap sikap Barat, tidak perlu menyebut nama, untuk menjadi benar, karena itu adalah kebijakan yang didasarkan pada provokasi,” kata Erdogan pada konferensi pers dengan timpalannya dari Serbia Aleksandar Vucic.
"Selama kamu mencoba mengobarkan perang provokasi seperti itu, kamu tidak akan bisa mendapatkan hasil yang dibutuhkan,” ucapnya.
Erdogan telah mencoba menggunakan hubungan terbukanya dengan Moskow dan Kyiv untuk mengatur pembicaraan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Turki, sebuah misi yang akhirnya gagal.
“Sebagai Turki, kami selalu menjaga kebijakan keseimbangan antara Ukraina dan Rusia. Mulai sekarang, kami akan terus mengikuti kebijakan berimbang itu,” katanya.
Erdogan diperkirakan akan bertemu Putin pada pertemuan puncak regional di Uzbekistan minggu depan. Presiden China Xi Jinping juga akan hadir.
Turki belum bergabung dengan rezim sanksi Barat terhadap Rusia dan baru-baru ini menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi baru dengan Moskow.
PBB dan Turki menengahi kesepakatan antara Rusia dan Ukraina pada Juli untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dilanjutkan dari pelabuhan Ukraina, setelah peringatan kemungkinan wabah kelaparan di beberapa bagian dunia.
Selama kunjungan Erdogan—perhentian kedua dalam tur tiga negara Balkan—Turki dan Serbia menandatangani tujuh perjanjian terkait ekonomi, industri, dan teknologi, termasuk protokol yang memungkinkan perjalanan bebas paspor bersama bagi warga negara mereka masing-masing. (Aljazeera/Fer)
Belakangan ini, muncul pemberitaan bahwa beberapa negara anggota NATO menolak kapal Israel masuk ke pelabuhan mereka
Astronot NASA menangkap fenomena langka berupa pusaran susu di Danau Van, Turki. Pusaran ini terbentuk dari gumpalan kekeruhan kalsium karbonat, bukan ledakan alga.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved