Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Serikat Pekerja Mogok di Pelabuhan Peti Kemas Terbesar Inggris

Ferdian Ananda Majni
21/8/2022 14:14
Serikat Pekerja Mogok di Pelabuhan Peti Kemas Terbesar Inggris
Ilustrasi(AFP)

SEKITAR 1.900 anggota serikat Unite melakukan aksi mogok, yang diperkirakan akan berlangsung selama delapan hari, di Pelabuhan Felixstowe di Suffolk, mulai Minggu, (21/8).

Serikat pekerja mengatakan anggota menolak tawaran gaji 7% dari operator pelabuhan, Felixstowe Dock and Railway Company yang disebut jauh di bawah tingkat inflasi.

Baca juga: Zelensky Minta Warganya Waspada Jelang Hari Kemerdekaan

Seorang juru bicara pelabuhan menggambarkan keputusan serikat pekerja untuk mogok sebagai sikap mengecewakan.

Garis piket diharapkan terbentuk pada pukul 07:00 waktu setempat saat pemogokan dimulai dan serikat pekerja mengatakan akan dijaga hingga pukul 22:00 setiap hari pemogokan. "Semua gerbang dermaga akan ditutup," kata seorang juru bicara.

Sekitar 2.550 orang bekerja di Pelabuhan Felixstowe, yang merupakan pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris, menangani 48% perdagangan peti kemas.

Menjelang pemogokan, juru bicara pelabuhan Paul Davey mengatakan pekerja telah ditawari 7% ditambah pembayaran tunggal sebesar £500 poundsterling.

Dia mengatakan tawaran itu mewakili peningkatan antara 8,1% dan 9,6% tergantung pada kategori pekerja di pelabuhan pada saat kenaikan gaji rata-rata di negara itu adalah 5%.

"Kami mengalami ekonomi yang menyusut, kami akan masuk ke dalam resesi - sebagai negara saya pikir itu tawaran yang sangat adil," katanya.

Badan transportasi barang Logistics UK mengatakan tidak mengharapkan gangguan besar-besaran dari aksi pemogokan di pelabuhan tersebut.

Seorang juru bicara asosiasi perdagangan mengatakan kepada BBC News Felixstowe bukan pelabuhan pengiriman tepat waktu, semua yang masuk dijadwalkan jauh sebelumnya.

“Jika (pemogokan) berlangsung lebih dari delapan hari maka mereka yang menggunakan pelabuhan akan mencari rute alternatif tetapi saat ini ada banyak stok di rantai pasokan,” sebutnya.

"Yang lain sudah merencanakan rute alternatif - kami tidak mengharapkan kepanikan,” lanjutnya.

"Sebagai sebuah industri, kami sangat fleksibel dan telah bekerja untuk sementara waktu untuk menempatkan barang-barang ini ke pelabuhan alternatif jika perlu,” tembahnya.

Salah satu pemilik Mick's Cycles, di Bury St Edmunds, Suffolk Derek Hailstone mengatakan sebagian besar sahamnya masuk melalui Felixstowe.

"Pemogokan itu berpotensi mempengaruhi kami, karena sebagian besar stok kami masuk ke Inggris melalui Felixstowe," katanya.

Perusahaan pengangkutan Turners of Soham, di Cambridgeshire memindahkan sekitar 500 kontainer keluar dari pelabuhan setiap hari.

"Sekitar 30% bisnis kami ada di Felixstowe, jadi ini akan berdampak besar,” kata direktur pelaksana, Paul Day.

Sekretaris Jenderal Unite Sharon Graham mengatakan Dok Felixstowe sangat menguntungkan. Bersama dengan perusahaan induknya, CK Hutchison Holdings Ltd, mereka dapat memberikan kenaikan gaji yang layak kepada para pekerja Felixstowe.

"Jelas kedua perusahaan telah memprioritaskan memberikan keuntungan dan dividen jutaan pound daripada membayar pekerja mereka dengan upah yang layak,” tuturnya.

Aksi mogok di pelabuhan diperkirakan berlangsung hingga Senin 29 Agustus.

Otoritas pelabuhan itu mengatakan serikat stafnya, yang mewakili sekitar 500 pegawai administrasi dan teknik, telah memilih untuk menerima tawaran gaji yang sama yang ditolak Unite untuk diberikan kepada anggotanya.

Unite mengatakan mereka memilih pekerja dermaga, bukan kelompok yang ditahbiskan dalam suatu agama dan diwakili oleh serikat staf Pelabuhan Felixstowe.

Mengacu pada staf yang telah menerima tawaran itu, juru bicara Unite mengatakan kelompok anggota ini memiliki hak untuk menerima tawaran dari perusahaan tetapi buruh pelabuhan Unite ingin menekan 10%. (bbc.com/fer/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik