Zelensky Minta Warganya Waspada Jelang Hari Kemerdekaan

PRESIDEN mendesak Ukraina untuk tetap waspada saat mereka menandai kemerdekaan peringatan 31 tahun dari pemerintahan Soviet, sehingga jam malam akan diperpanjang di Kharkiv saat ketegangan meningkat.

Presiden Volodymyr Zelenskiy telah memperingatkan warga Ukraina untuk waspada dalam beberapa minggu mendatang saat mereka bersiap untuk merayakan Hari Kemerdekaan mereka. Apalagi saat ledakan baru menghantam Krimea dan sebuah rudal melukai 12 warga sipil di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Baca juga: Jepang Siap Kerahkan 1.000 Rudal Jarak Jauh Lawan Tiongkok

Dalam pidato video malamnya, Zelenskiy mengatakan Ukraina tidak boleh membiarkan Moskow menyebarkan kesedihan dan ketakutan diantara mereka saat mereka menandai peringatan 31 tahun kemerdekaan dari pemerintahan Soviet.

“Kita semua harus sadar bahwa minggu ini Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat buruk, sesuatu yang sangat kejam,” kata Zelenskiy menjelang peringatan pada 24 Agustus, yang juga menandai enam bulan sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dimulai.

Ketegangan juga meningkat di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dimana jam malam akan diperpanjang sepanjang hari pada Rabu, kata gubernur regional Oleh Synehub bahwa kota timur laut itu secara teratur terkena tembakan Rusia dan biasanya memiliki jam malam dari pukul 10 malam hingga 6 pagi. 

“Tetapi tindakan pencegahan ekstra diperlukan pada hari kemerdekaan,” sebutnya.

Juga pada hari Sabtu, sebuah rudal Rusia menghantam daerah perumahan di kota Ukraina selatan tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir, melukai 12 warga sipil, seperti diilaporkan pejabat Rusia dan Ukraina.

Serangan di stasiun nuklir Pivdennoukrainsk dan penembakan baru di dekat stasiun Zaporizhzhia, fasilitas terbesar di Eropa, memicu kekhawatiran baru akan kecelakaan nuklir selama perang.

Zelenskiy dalam pidatonya juga secara tidak langsung merujuk pada serangkaian ledakan dalam beberapa hari terakhir di Krimea, wilayah Ukraina yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia selama serangan tahun 2014.

Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi analis mengatakan setidaknya beberapa telah dimungkinkan oleh peralatan baru yang digunakan oleh pasukan Ukraina.

“Anda benar-benar dapat merasakan Krimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali,” ujar Zelenskiy.

Dalam serangan terbaru di Krimea, gubernur yang ditunjuk Rusia - yang tidak diakui oleh Ukraina atau pemerintah barat - mengatakan sebuah pesawat nirawak telah menyerang sebuah bangunan di dekat markas Armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi.

Video yang dibagikan di Twitter tampaknya menunjukkan pertahanan udara Rusia berusaha menghancurkan UAV dan gumpalan asap hitam membubung dari kota.

Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhayev menulis di Telegram bahwa sebuah pesawat nirawak telah menghantam atap markas pada Sabtu. Namun dilaporkan tidak ada korban seperti diberitakan kantor berita Rusia Tass.

“Saya berada di markas armada [Laut Hitam] sekarang. Sebuah drone menghantam atap di sini 25 menit yang lalu. Sayangnya tidak jatuh, tidak ada korban jiwa,” tulisnya.

Gubernur Krimea, Sergei Aksyonov, menyebut bertentangan dengan pernyataan sebelumnya bahwa pertahanan udara lokal menembak jatuh pesawat nirawak di atas markas armada Laut Hitam di Sevastopol.

“Sistem pertahanan udara berhasil mengenai semua sasaran di atas wilayah di atas Krimea pada Sabtu pagi. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan material,” kata bosnya, Sergei Aksyonov di Telegram.

Pihak berwenang di Sevastopol melaporkan pada Sabtu malam bahwa sistem pertahanan udara kota telah dipanggil untuk beraksi lagi di malam hari.

Media Ukraina melaporkan ledakan di kota-kota terdekat termasuk resor Yevpatoriya, Olenivka dan Zaozyornoye. (theguardian/fer/OL-6)