Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KORBAN tewas akibat gempa berkekuatan 7,1 magnitudo, yang melanda Dolores, Provinsi di utara Filipina, Rabu (27/7) menjadi lima orang. Bencana ini juga menyebabkan 60 orang mengalami luka-luka selain meninggalkan retakan tanah dan merusak 170 bangunan.
Getaran pada Rabu (27/7) membawa kembali kenangan akan gempa bumi pada 1990 yang menewaskan lebih dari 1.600 orang, karena telah menyebabkan sebuah sekolah milik negara dan sebuah hotel runtuh.
Laporan awal menunjukkan jumlah korban kali ini mungkin tidak setinggi itu. Tetapi kerusakan properti mungkin sama besarnya seperti gempa pada 1990.
Baca juga: Gempa Guncang Filipina, Sejumlah Gedung Roboh
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan, gempa terjadi pada pukul 8.43. Sementara pusat gempa terlacak di sekitar 11 km tenggara Kota Dolores di Provinsi pegunungan Abra yang berpenduduk sedikit.
“Karena besarnya gempa, kami menganggapnya sebagai peristiwa besar. Kami (mengharapkan) efek yang signifikan,” kata Direktur Institut Renato Solidum.
Dia mengatakan gempa itu diukur pada kedalaman 17 km. "Tidak terlalu dalam," katanya.
Karena ini adalah gempa bumi yang dangkal dan dalam, efeknya terasa hingga ibu kota Filipina, Manila, yang jaraknya mencapai 300 kilometer dari pusat gempa.
Hal itu menyebabkan menara-menara bertingkat tinggi di Manila berguncang. Gedung-gedung perkantoran dan pemerintahan dievakuasi sementara layanan kereta api ditutup dan sekolah-sekolah membatalkan kelas.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan, dalam jumpa pers, dia sedang rapat di kantornya ketika gempa terjadi.
“Saya berada di kantor saya ketika saya mulai mendengar suara dentingan dari lampu gantung. Jadi kami tahu itu gempa," ucapnya.
Tetapi daerah yang terkena dampak paling parah adalah Abra dan sebagian besar bagian utara pulau utama Filipina, Luzon, termasuk provinsi asal Marcos, Ilocos Norte.
Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos mengatakan gempa tersebut menyebabkan kerusakan di 15 provinsi, 15 kota dan 280 kota kecil.
“Setidaknya ada 58 tanah longsor yang dilaporkan di Provinsi Abra saja,” kata Abalos.
Abalos menambahkan, sebuah rumah sakit di Abra dievakuasi setelah sebagian runtuh akibat guncangan gempa yang dahsyat. (AFP/OL-1)
Salah satu ancaman gempa bumi besar di Jawa Barat ialah di patahan Sesar Lembang. Sesar ini jika bergerak berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 4.4 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Sabtu (21/6) sekitar pukul 12.53 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
Gempa bumiĀ itu juga dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat, khususnya di sekitar Kabupaten Pangandaran.
Kolombia diguncang gempa berkekuatan 6,3 magnitudo yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan kepanikan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved