Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
RUSIA, Turki, dan Iran, Selasa (19/7), sepakat melanjutkan kerja sama mereka untuk memberantas teroris di Suriah. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan trilateral setelah presiden ketiga negara tersebut bertemu di Teheran.
"Menegaskan kembali tekad untuk melanjutkan kerja sama yang berkelanjutan untuk pada akhirnya melenyapkan individu, kelompok, usaha, dan entitas teroris," ungkap pernyataan dari ketiga negara tersebut.
Ketiga negara juga menyatakan penentangan mereka terhadap penyitaan ilegal dan transfer pendapatan minyak yang seharusnya menjadi milik Suriah.
Baca juga : Iran Peringatkan Erdogan terkait Operasi Suriah Jelang KTT dengan Putin
"Kami menolak semua upaya menciptakan realitas baru di lapangan dengan dalih memerangi terorisme, termasuk inisiatif pemerintahan sendiri yang tidak sah, dan menyatakan tekad mereka untuk menentang agenda separatis," tegas ketiga negara itu.
Pernyataan trilateral itu dirilis setelah Presiden Turki Recep tayyip Erdogan mendesak rekan-rekannya dari Rusia dan Iran untuk mendukung upayanya memerangi terorisme di Suriah.
Hal itu terjadi setelah Erdogan, akhir-akhir ini, berulang kali mengancam akan melancarkan serangan militer, terhadap pemerintahan semiotonom Kurdi, di timur laut Suriah yang kaya minyak.
Baca juga : Presiden Rusia, Iran, Turki akan Bahas Perang Suriah di Teheran
Turki telah meluncurkan gelombang serangan ke Suriah sejak 2016, menargetkan para pejuang Kurdi serta jihadis kelompok Negara Islam.
Selain itu, Turki juga mendukung pemberontak Suriah melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Iran dan Rusia juga terlibat dalam konflik Suriah, tetapi mendukung, bukannya menentang, Presiden Assad.
Baca juga : Tiongkok-Rusia Sebut Amerika Kacaukan Timur Tengah
“Harus dipahami dengan jelas bahwa tidak ada ruang di masa depan kawasan kami untuk organisasi teror separatis,” kata Erdogan di KTT.
"Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan organisasi teroris di masa mendatang," tambahnya.
Namun, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kepada pemimpin Turki itu dalam pertemuan pra-KTT bahwa serangan baru Turki terhadap Kurdi di Suriah akan "merugikan" wilayah tersebut.
Dia menyerukan agar masalah ini diselesaikan melalui dialog antara Ankara, Damaskus, Moskow dan Teheran.
Belum diketahui secara jelas apakah pernyataan trilateral di akhir KTT mencerminkan perubahan posisi Iran dalam serangan Turki. (AFP/OL-1)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
BNPT menyebut seorang perempuan yang sejatinya memiliki nilai keibuan, justru secara sengaja atau tidak sengaja menjadi aktor penting di dalam berbagai peristiwa atau aktivitas terorisme.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved